Sukses

3 Langkah Angkasa Pura II Cegah Aksi Bom di Bandara

Angkasa Pura II telah melengkapi setiap sudut bandara yang dikelolanya dengan CCTV.

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) memperketat pengamanan di bandara-bandara yang mereka kelola. Hal ini menyusul adanya insiden pengeboman di sejumlah titik di Surabaya, Jawa Timur.

Public Relation Manager Angkasa Pura II, Yado Yarismano mengatakan, sebenarnya sejak dua tahun lalu status pengamanan bandara telah masuk kategori siaga kuning atau waspada. Ini guna menekan potensi gangguan keamanan di objek vital tersebut.‎

"Untuk bandara memang dari dua tahun lalu posisinya siaga kuning. Di mana bandara memang sudah diperketat terkait dengan pengamanannya. Kami dalam hal ini bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk melakukan pengamanan di daerah lingkungan bandara yang kami kelola," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Selain itu, Angkasa Pura II melakukan pengecekan secara acak (random check) terhadap kendaraan-kendaraan yang keluar masuk bandara. Hal tersebut mengingat banyak aksi pengeboman yang menggunakan kendaraan.

"Untuk pengamanan kami melakukan random check terhadap kendaraan yang ada di bandara dan juga menggunakan K9 (anjing pelacak) untuk mendeteksi hal-hal yang mencurigakan," jelas dia.

Terakhir, Angkasa Pura II juga telah melengkapi setiap sudut bandara yang dikelolanya dengan CCTV. Dengan demikian, setiap kegiatan yang dilakukan di bandara bisa terpantau secara baik.

"Kami juga dilengkapi dengan CCTV untuk mengawasi daerah operasional bandara," tandas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Antisipasi Angkasa Pura I

PT Angkasa Pura I (Persero) juga meningkatkan upaya pengamanan di 13 bandara yang dikelolanya usai rentetan teror bom Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu, 13 Mei dan Senin, 14 Mei 2018.

Hal ini dilakukan PT Angkasa Pura I sebagai upaya antisipasi ancaman serupa di ruang publik bandara sebagai objek vital negara.

"Berbagai langkah peningkatan keselamatan dan keamanan kami lakukan untuk mencegah terjadinya aksi pengeboman atau aksi teror lainnya di fasilitas publik bandara sebagai objek vital negara,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Sejak Minggu, 13 Mei 2018, PT Angkasa Pura I telah melakukan beberapa upaya peningkatan antara lain meningkatkan intensitas walking patrol di beberapa titik, melakukan profiling melalui CCTV, bersama Satgaspam meningkatkan melakukan random check bagi kendaraan menuju dan akan masuk area bandara.

Kemudian melakukan patroli bersama Satgasgam dengan menurunkan unit K9 di area terminal, dan berkoordinasi dengan badan keamanan eksternal untuk memitigasi potensi ancaman berdampak ke bandara.

Selain itu, Angkasa Pura I juga membuat posko pengamanan terpadu di tiap bandara sebagai pusat bantuan keamanan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di masing-masing bandara dan pemberlakuan bagi petugas keamanan bandara double shift.

"Hal ini berdampak pada peningkatan jumlah personel keamanan bandara menjadi dua kali lipat. Untuk di Bandara Juanda terdapat peningkatan petugas keamanan dari 216 personel menjadi 723 personel. Total petugas keamanan yang disiagakan di seluruh bandara Angkasa Pura I yaitu 3.835 personel," ujar  Faik Fahmi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.