Sukses

Mobil Pedesaan Ini Dibanderol Seharga Rp 60 Juta

Rencananya mobil pedesaan tersebut akan diproduksi di dua lokasi, yaitu Klaten dan Bekasi.

Liputan6.com, Jakarta PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI), perusahaan patungan PT Kiat Inovasi Indonesia dan PT Velasto Indonesia, ‎akan memproduksi kendaraan pedesaan dengan merek Kiat Mahesa Wintor (KMW). Rencananya, mobil tersebut akan dijual dengan harga antara Rp 60 juta-Rp 70 juta per unit.

Direktur PT Velasto Indonesia, Reiza Treistanto mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan uji coba dan penyempurnaan prototipe yang akan diproduksi secara massal. Ditargetkan pada Juli mendatang uji coba dan penyempurnaan telah selesai.

‎"Jadi tes itu ada beberapa tahapan, kita lakukan paralel ini kita buat prototipe. Setelah prototipe kita ada endurence selanjutnya. Tes dilakukan setelah prototipe, tapi kita sekarang sedang cicil, kita lakukan itu," ujar dia di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Selasa (27/3/2018).

‎Dia mengungkapkan, rencananya mobil pedesaan tersebut akan diproduksi di dua lokasi, yaitu Klaten dan Bekasi. Produksi massalnya akan dimulai pada awal 2019 dengan kapasitas awal hingga 6.000 unit.

‎"Kita mulai dengan 3.000-6.000 unit di awal 2019. Setelah itu kita akan kembangkan sesuai demand. (Nilai investasi) Sampai Rp 300 miliar sampai kapasitas 15 ribu unit," ungkap dia.

Untuk penyerapan tenaga kerja, lanjut Reiza, akan sangat tergantung pada kapasitas produksi. Semakin banyak mobil yang diproduksi, maka semakin banyak pula tenaga kerja yang akan diserap.

"Sangat tergantung dengan kapasitas yang kita butuhkan. (Diawal) 200 orang‎‎‎. (Produksi sampai 15 ribu unit) Tergantung pasarnya bagaimana. Yang kita tahu sekarang prospeknya, jumlah desa di indonesia itu kan sekitar 70 ribuan. Nanti tergantung nanti berapa penyerapannya nanti tinggal dikalikan," kata dia.

Untuk harga, rencananya mobil pedesaan ini akan dibanderol pada angka Rp 60 juta-Rp 70 juta per unit. Namun tidak menutup kemungkinan KMW ini akan dijual dengan harga di bawah Rp 60 juta.

"Kita akan usahakan ke arah sana, walau hari ini masih banyak hal yang diusahakan karena kan harga itu kan sangat tergantung berbanding dengan volume. Sementara volume yang kita tahu sekarang kan baru prospek," tandas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Produksi Mobil Pedesaan, Cucu Usaha Astra Bentuk Konsorsium

PT Astra Otoparts Tbk, melalui anak usahanya yaitu PT Velasto Indonesia bersama PT Kiat Inovasi Indonesia membentuk konsorsium dengan mendirikan PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI). Perusahaan tersebut akan memproduksi mobil pedesaan yang merupakan 100 persen buat anak bangsa. PT Astra Otoparts Tbk merupakan anak usaha PT Astra International Tbk.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Harjanto mengungkapkan,‎ saat ini KMWI telah bekerja mulai dari desain, pembuatan platform dan mendekati pelaku industri komponen yang berpotensi mendukung produksi mobil pedesaan. ‎

"Dalam waktu dekat ini, KMWI akan memulai kegiatan pre-produksinya," ujar dia di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (27/3/2018).

Direktur Velasto Indonesia, Reiza Treistanto mengatakan, KMWI merupakan perusahaan yang akan merancang, merekayasa dan memproduksi Alat Mekanisasi Multiguna Pedesaan (AMMDes).

Selain membentuk KMWI, konsorsium tersebut juga membentuk PT Kiat Mahesa Wintor Distributor (KMWD) sebagai perusahaan yang memasarkan, menjual dan mendistribusikan suku cadang, serta menyediakan layanan dukungan teknis pasca-penjualan.

"Dua perusahaan patungan yang didirikan yaitu KMWI dan KMWD," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Kiat Inovasi Indonesia, Sukiyat menyatakan, melalui KMWI, kedua perusahaan akan mengusung platform tersendiri yaitu AMMDes dengan merek Kiat Mahesa Wintor (KMW).

"Produk KMW ini nantinya akan dikembangkan dan diterapkan dengan dukungan asosiasi industri terkait, pemasok, produsen material, suku cadang dan komponen dalam negeri," ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.