Sukses

Uang Belanja Membengkak Setiap Bulannya? Mungkin Ini Alasannya

Anda sering membeli barang yang tidak dibutuhkan saat belanja?

Liputan6.com, Jakarta - Harga-harga bahan pokok semakin naik setiap tahunnya. Bahkan di momen-momen tertentu seperti awal bulan Ramadan, sering mengalami kelangkaan. Biasanya dua hal ini menjadi alasan di balik membengkaknya uang belanja.

Namun bagaimana kalau penyebabnya berasal dari sendiri. Mulai dari kebiasaan belanja yang buruk sampai kondisi tertentu seperti diet. Dikutip dari Cermati, coba cek apakah salah satunya sering Anda lakukan?



1. Tidak mencatat apa yang dibeli

Sebelum bersiap belanja, coba buat daftar berisi barang-barang yang Anda butuhkan. Dengan membuat daftar apa saja, berapa banyak, dan estimasi harga, Anda bisa membuat anggaran belanja dengan matang. Jangan lupa menghitung dengan kalkulator sebelum ke kasir supaya total harga tidak melebihi anggaran yang sudah dibuat.

2. Belanja berlama-lama

Saat datang ke supermarket, cukup bahwa daftar belanja dan datangi rak-rak di mana barang-barang tersebut ada. Setelah selesai, buang keinginan untuk melihat-lihat. Karena semakin Anda berlama-lama belanja, semakin besar pula keinginan untuk membeli yang tidak perlu.

3. Tidak apik

Benahi kulkas dan dapur, sehingga Anda tidak membeli barang yang masih ada. Kulkas atau lemari penyimpanan yang berantakan membuat Anda lebih sulit mencari yang dibutuhkan. Misalnya Anda kepalang membeli susu kental manis berkaleng-kaleng, padahal sebenarnya masih ada banyak di lemari penyimpanan.

Simak video menarik di bawah ini:

Selanjutnya



4. Banyak makan

Alasan lain kalau tagihan belanja Anda selalu bengkak adalah karena terbiasa makan dengan porsi besar. Kalau semua anggota keluarga senang makan, tidak heran kalau uang belanja jadi bengkak ya?

5. Tidak membandingkan harga

Membeli buah utuh bisa lebih murah daripada buah potongan. Kemudian saus merek A bisa jadi lebih murah daripada merek B, namun saus A punya rasa yang lebih enak.

Jangan hanya terpaku pada satu merek saja. Saat belanja, rajin-rajinlah membandingkan produk dan harga untuk mendapatkan produk terbaik dengan harga termurah.

6. Terlalu sering belanja

Apakah Anda sering mampir ke minimarket hanya untuk membeli barang-barang kecil? Misalnya hampir setiap hari membeli susu atau roti, padahal setiap bulan sudah belanja bulanan. Tanpa sadar pengeluaran kecil ini menjadikan biaya belanja membengkak.

Selanjutnya


7. Tidak punya alternatif lain

Apakah Anda selalu pergi ke supermarket yang sama setiap kali belanja? Banyak orang selalu datang ke supermarket yang sama, membeli merek yang sama, tanpa mempertimbangkan yang lain. Padahal mungkin saja supermarket lain menjual lebih murah, atau merek lain ternyata lebih murah tapi lebih enak.

8. Belanja di saat lapar

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Southern California, junk food terlihat lebih menggoda saat kondisi kadar gula seseorang rendah. Kadar gula rendah ini biasanya terjadi saat lapar. Makanan berkalori tinggi seperti pizza, hamburger, kue, atau es krim terlihat sangat lezat sehingga membuat ‘lapar mata’.

Selain itu sebuah studi yang dipublikasikan di US National Library of Medicine National Institutes of Health mengungkap bahwa orang yang kelebihan berat badan cenderung belanja lebih banyak daripada yang berat badannya normal. Jadi, hindari belanaja di kala lapar.

9. Tidak mengecek diskon

Kalau ingin hemat, rajin-rajinlah mengecek diskon. Baik itu kupon, diskon kartu debit atau kartu kredit, serta penukaran poin kartu kredit.

Biasanya supermarket besar akan bekerja sama dengan bank untuk menerbitkan kartu kredit co-branding. Umumnya kartu kredit co-branding menawarkan diskon tambahan setiap belanja tanpa minimal transaksi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.