Sukses

Lonjakan Penumpang Pesawat Capai 9 Persen Secara Nasional

Kenaikan jumlah penumpang terlihat dari tingkat keterisian setiap pesawat yang lebih dari 90 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan secara nasional pengguna jasa angkutan udara diperkirakan ‎melonjak 8 persen-9 persen pada libur Idul Adha.

Kenaikan ini dilihat dari tingkat keterisian (load factor) setiap pesawat yang lebih dari 90 persen.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo mengungkapkan, untuk bandara-bandara internasional tertentu seperti bandara Soekarno-Hatta, lonjakan penumpang bisa mencapai 12 persen.

Hal ini karena bandara internasional ini melayani bukan hanya penerbangan domestik tetapi dari negara lain.

"Jadi lonjakan penumpang pesawat secara nasional antara 8 persen-9 persen. Tetapi di beberapa bandara internasional itu kenaikan 12 persen lebih," ujar dia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (10/9/2016).

Dia mengungkapkan, lonjakan tersebut dapat dilihat dari load factor masing-masing maskapai yang mencapai 90 persen untuk setiap pesawatnya. Load factor paling tinggi terjadi pada maskapai ‎Garuda Indonesia yang mencapai 100 persen.

‎"Kenaikan ini misalnya load factor Garuda 100 persen, Sriwijaya 90 persen-95 persen.‎ Yang lain belum memberikan laporan tetapi mungkin mendekati 90 persen. Kalau rata-rata setiap hari load factor-nya 80 persen,"‎ lanjut dia.

Sementara untuk tambahan penerbangan (extra flight), Suprasetyo menyatakan, hanya dilakukan oleh Sriwijaya, Garuda Indonesia dan Nam Air.

"Extra flight hanya dari Srwijaya, dari Soekarno-Hata ke Belitung, Garuda dari Denpasar ke Surabaya, dan Nam Air rute Kupang-Maumere," kata dia.

Suprasetyo juga memastikan hingga saat ini pelayanan dan operasional angkutan udara berjalan lancar dan tidak mengalami kendala yang berarti. Di bandara-bandara di Indonesia tidak ada penumpukan penumpang dan delay penerbangan yang lama.

‎"S‎emua bisa terangkut, tidak ada penumpukan di terminal, semua tertib dan normal. Delay juga tidak ada yang dilaporkan," ujar dia. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini