Sukses

Jepang Bakal Jadi Gerbang Maskapai RI Terbang ke AS

Indonesia telah masuk dalam kategori 1 Federal Aviation Administration (FAA) setelah sebelumnya turun ke kategori 2 pada 2007.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia telah masuk dalam kategori 1 Federal Aviation Administration (FAA) setelah sebelumnya turun ke kategori 2 pada 2007. Dengan begitu, kini maskapai asal Indonesia bisa terbang ke kota-kota di Amerika Serikat (AS).

Namun begitu, maskapai Indonesia tidak bisa langsung terbang ke AS‎. Selain karena belum adanya jenis pesawat yang mampu terbang langsung, pasar Indonesia-AS juga kurang potensial.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Penerbangan Sipil Indonesia (Inaca) Tengku Burhanudin menjelaskan, salah satu cara jika ingin terbang ke AS yaitu dengan transit di salah satu kota di luar negeri yang memiliki pasar penerbangan ke AS cukup potensial.

"Jadi sekarang kan Garuda Indonesia sedang kaji pasar, kemungkinan itu Indonesia-Narita (Jepang)-Los Angeles," kata Tengku saat berbincang dengan wartawan seperti ditulis, Senin (22/8/2016).

Dijelaskan Tengku, Narita International Airport saat ini menjadi salah satu bandara tersibuk ke dua di‎ Jepang setelah Bandara Haneda. Bandara ini juga menjadi hub beberapa maskapai untuk terbang ke beberapa kota di penjuru dunia, seperti di AS.

Untuk transit di Narita, Tengku mengungkapkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan harus mengajukan izin ke otoritas penerbangan Jepang, sebelum selanjutnya juga harus mengajukan perizinan ke AS.

"Jadi ini kan mau ambil market di Jepang, jadi Garuda harus ajukan ke Kementerian Perhubungan, nanti pemerintah yang akan bantu ajukan izin ke Jepang dan juga dari AS," tegasnya.

Sebelum terbang ke AS, nantinya FAA akan melakukan audit terlebih dahulu terhadap maskapai asal Indonesia yang akan mengangkut penumpang‎. "Jadi tahapannya tidak langsung dapat kategori 1, terus bisa langsung terbang ke sana, ada tahapannya," kata dia.

Selain Narita, Jepang, sebenarnya ada beberapa negara lain yang bisa menjadi transit Garuda Indonesia, seperti Hong Kong dan Amsterdam, Belanda.

(Yas/Gdn)‎

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini