Sukses

Maskapai Indonesia Bisa Terbang ke AS Lagi

Indonesia lolos standar keselamatan dan keamanan penerbangan di Amerika Serikat (AS).

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia lolos standar keselamatan dan keamanan penerbangan di Amerika Serikat (AS). Federal Aviation Administration (FAA), lembaga regulator penerbangan sipil di AS, tersebut menaikkan peringkat keselamatan dan keamanan penerbangan di Indonesia dari Kategori 2 menjadi Kategori 1.

Direktur Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Mohammad Alwi menjelaskan, mereka telah menyelesaikan seluruh penilaian dan dinyatakan naik peringkat FAA itu. "Akhirnya setelah 10 tahun, kita lolos dan duta besar Amerika Serikat sudah memberi selamat kepada saya," katanya seperti dikutip dari laman Antara, Kamis (4/8/2016). 

Alwi mengatakan, FAA akan menyerahkan secara resmi sertifikat peningkatan peringkat itu, pekan ini. "Setelah ganti empat menteri dan empat dirjen, akhirnya usaha ini berhasil," tambah dia.

Dengan lolosnya peringkat 1 FAA, maka maskapai Indonesia berhak terbang ke AS lagi dan salah satu yang akan menjalankannya, yaitu maskapai Garuda Indonesia.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, M Arif Wibowo, sebelumnya, mengatakan, akan membuka rute ke New York dan Los Angeles pada 2017. "Tahun depan kita akan coba karena ini sudah masuk rencana lima tahunan, kalau bisa lebih cepat," katanya.

Wibowo menyebutkan, potensi pasar penerbangan dari Negara Paman Sam itu ke Indonesia sebanyak 400.000 pemakai jasa penerbangan per tahun. Dia menambahkan kota tujuan yang sangat berpotensi, yakni Los Angeles dan New York.

"Los Angeles sendiri potensinya 120.000 penumpang dan New York, kami sudah pelajari potensinya jauh lebih besar," katanya. Jika satu pesawat terbang bisa membawa 300 pemakai jasa penerbangan, maka jumlah itu harus diterbangkan oleh 400 kali penerbangan.

Nantinya, lanjut dia, penerbangan tersebut akan transit di Narita, Jepang, dengan mengoperasikan dua pesawat berbadan lebar Boeing B-777. "Kami maunya langsung, tapi belum memungkinkan, jadi opsinya melewati Narita, Jepang," katanya. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.