Sukses

Tanggapan DPR Soal Target Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah

Pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini pada angka 5,3 persen.

Liputan6.com, Jakarta Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menganggap target pertumbuhan ekonomi pemerintah terlalu optimistis. Namun jika memang pertumbuhan tersebut bisa tercapai, DPR memastikan akan memberikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah. 

Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Golkar Sarmuji mengatakan, pemerintah harus memikirkan kembali besaran target pertumbuhan ekonomi. Alasannya, dengan melihat realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016 yang hanya 4,92 persen, dia khawatir setelah RAPBNP ini disahkan, target 5,3 persen ini masih jauh untuk dicapai.

"Setelah APBNP disetujui, saya khawatir masih jauh dari realistis. Pertumbuhan ekonomi 5,3 persen ini saya rasa overoptimistic," ujar dia di Jakarta, Senin (6/6/2016).

Sarmuji mengungkapkan, banyak faktor yang harus menjadi pertimbangan pemerintah mempertahankan angka pertumbuhan ini. Namun jika nanti pertumbuhan ini tercapai, maka hal tersebut patut diapresiasi.

Hal senada juga diungkapkan oleh Anggota Komisi XI dari Fraksi Gerindra‎, Kardaya Warnika. Menurut dia, pemerintah harus mempertimbangkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kalau dilihat, konsumsi rumah tangga per kuartal di 2015 terus menurun. Kalau ini jadi penopang pertumbuhan ekonomi, saya lihat 5,3 persen itu terlalu optimistis,"tandasnya.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tetap memasang target pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini pada angka 5,3 persen seperti tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Pemerintah mengandalkan kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) yang akan mampu menarik uang orang-orang kaya Indonesia di luar negeri.

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengaku masih optimistis dengan target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. Dia tidak terpengaruh dengan revisi BI dari 5,2 persen-5,6 persen menjadi 5 - 5,4 persen pada 2016.

"Masih bisalah (5,3 persen) karena melihat perkembangan ekonomi dunia. BI tidak beda jauh dan target kita masih masuk range-nya. Jangan putus asa," ujarnya.

Lebih jauh, Bambang menjelaskan, keyakinan terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen karena pemerintah optimistis dapat menjalankan pengampunan pajak, serta kebijakan dan upaya meningkatkan investasi. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini