Sukses

Hotel di Daerah Lintasan Gerhana Matahari Penuh Dipesan Turis

Ribuan kamar hotel di daerah jalur lintasan gerhana matahari total (GMT) sudah penuh dipesan wisatawan mancanegara (wisman)

Liputan6.com, Jakarta - Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan, ribuan kamar hotel di daerah jalur lintasan gerhana matahari total (GMT) sudah penuh dipesan wisatawan mancanegara (wisman). Tak ada lagi kamar yang tersisa, baik itu di hotel bintang lima sampai hotel murah alias budget hotel.

Wakil Ketua Umum Destinasi Wisata PHRI Johnnie Sugiarto saat dihubungi Liputan6.com mengungkapkan, tingkat isian (okupansi) kamar hotel di semua daerah yang dilintasi GMT penuh 100 persen. Hotel berbintang lima sampai hotel murah pun tak dapat lagi menampung jumlah kunjungan turis yang datang.

Jalur GMT 2016 akan bermula di Palembang, Bangka Belitung, Sampit dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), Palu, Poso, Luwuk (Sulawesi Tengah), Ternate dan Halmahera (Maluku Utara), Sulawesi Barat, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat.

 



"Okupansi sudah 100 persen di semua daerah yang dilintasi GMT. Mau cari kamar hotel di Belitung, Palu dan daaerah lainnya sudah tidak ada. Semua full, mau hotel bujet hingga bintang lima," kata Johnnie di Jakarta, Minggu (6/3/2016).

Peningkatan okupansi, diakui Johnnie didongkrak karena kunjungan lebih dari 5.000 wisman yang memadati dan menyebar ke provinsi atau daerah yang dilintasi GMT pada Rabu pekan depan (9/3/2016).

Lanjutnya, turis yang berkunjung ke Indonesia untuk menyaksikan GMT berasal dari Jepang, China, Australia, dan negara lainnya. Terbanyak dari Jepang dengan ribuan orang.

"Saya dapat informasi ada 3.000 wisman Jepang datang ke sini hanya untuk melihat GMT. Jadi perkiraan kami total lebih dari 5.000 turis datang ke Indonesia hanya untuk event ini saja," jelas Johnnie.

Mengatasi lonjakan ini, diakui Johnnie, pengusaha hotel sudah siap dengan pelayanan yang memadai. Salah satunya menyediakan tempat khusus untuk menampung para turis maupun wisatawan domestik yang ingin menyaksikan fenomena alam langka ini.

"Di siang hari, kita sudah carikan tempat ideal supaya pengunjung bisa nonton GMT dengan nyaman," ujarnya.

Meski ramai, katanya, pengusaha hotel tidak menaikkan tarif kamar. Mereka tetap memasang harga wajar, namun tidak memberikan diskon kepada pengunjung. Biasanya di bulan Maret tanpa ada momen tersebut, manajemen hotel menarik pengunjung dengan obral diskon 20 persen.

"Tidak didiskon, tapi tidak naikkan harga. Jadi harganya tetap saja Rp 400 ribu yang paling murah dan Rp 10 juta termahal, tergantung menginap di vila atau hotel mana," jelas Johnnie.

Dengan event GMT 2016, Johnnie mengaku, pengusaha hotel di seluruh Indonesia dapat meraup omzet hingga US$ 10 juta atau sekitar Rp 135 miliar (kurs Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat).

"Ini kan momennya beda ya dengan liburan Natal, Lebaran. Karena event GMT sangat langka, jadi omzet US$ 10 juta khusus dari event ini sangat besar bagi pengusaha hotel di seluruh Indonesia," terang Johnnie.

 

Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini