Sukses

BKPM Incar 215 Investor Potensial dari China

Sepanjang 2015, BKPM mencatat pengajuan izin prinsip dari China sebesar Rp 277 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan mempromosikan kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK) ke investor berbagai negara. Setelah promosi ke investor Korea Selatan, BKPM akan mempromosikan KLIK ke investor China.

Salah satu langkah promosi tersebut dengan mengadakan investor forum China dan Hong Kong di kantor BKPM Jakarta, Senin 29 Februari 2016. Dalam forum tersebut Kepala BKPM Franky Sibarani akan menyampaikan kemudahan KLIK serta layanan investasi 3 jam. Acara tersebut akan dihadiri 215 investor potensial asal China serta Dubes China untuk Indonesia Xie Feng.

"Awal tahun ini kami memulai serangkaian program untuk negara-negara investor prioritas, besokfokusnya adalah China dan Hong Kong,” kataFranky, di Jakarta, Minggu (28/2/2016).

Dengan adanya investor forum tersebut diharapkan akan menjaring minat investasi dari China dan Hong Kong lebih besar lagi di tahun ini dan tahun-tahun mendatang. Dia ingin negara tersebut berkontribusi secara signifikan dalam mencapai target investasi tahun ini sebesar Rp 594,8 triliun.

Dia mengatakan, forum tersebut memiliki fungsi strategis dalam menjalin komunikasi baik calon investor maupun investor yang eksisting di Indonesia. Dengan begitu, pihak BKPM juga akan mengetahui kendala yang dihadapi para investor.

"Dengan dibukanya jalur komunikasi diharapkan mereka akan dengan mudah menyampaikan concern terkait permasalahan yang mereka hadapi. Tim marketing officer BKPM bersama kementerian teknis terkait lainnya siap membantu," jelasnya.

Sepanjang 2015, BKPM mencatat pengajuan izin prinsip dari China sebesar Rp 277 triliun, bahkan di atas Singapura sebesar Rp 203 trilun dan Jepang Rp 100 triliun. Sementara, rata-rata realisasi sekitar 66 persen per tahun.

"Kami mencatat dalam lima tahun terakhir, realisasi investasi China rata-rata tumbuh 66 persen per tahun, dari US$ 174 juta pada tahun 2010 menjadi lebih dari US$ 800 juta tahun lalu,” tandas dia.

Rencananya, dalam kegiatan tersebut hadir juga Country Manager Bank of China, Deputi Pelayanan Penanaman Modal, Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal, Perwakilan Kementerian Tenaga Kerja, dan juga Perwakilan Bea Cukai yang akan menyampaikan mengenai prosedur ekspor impor di Indonesia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini