Sukses

Pemerintah Bakal Punya BUMN Rumah Sakit di 2016 Ini

Kementerian BUMN meminta kepada tim sinergi untuk membuat standarisasi mengenai pelayanan rumah sakit.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian BUMN tengah membentuk tim untuk mensinergikan seluruh rumah sakit yang dimiliki oleh beberapa BUMN. Saat ini, setidaknya ada 78 rumah sakit yang dimiliki masing-masing BUMN.

Menteri BUMN, Rini Soemarno mengungkapkan, banyaknya RS yang dimiliki beberapa BUMN itu kurang efektif. Untuk itu dirinya mensinergikan 78 rumah sakit tersebut untuk nantinya menjadi sebuah perusahaan rumah sakit plat merah.

"‎Bayangkan adahal kita lihat sekarang ada Siloam, Mitra Keluarga, kalau betul-betul kita dapat mengembangkan dan dapat bersinergi harusnya kita bisa lebih jauh dari pada mereka ini yang saya harapkan kedepannya," kata Rini di Kementerian BUMN, Kamis (7/1/2019).

Menurut Rini, selama ini masing-masing rumah sakit yang dimiliki BUMN tersebut dinilai memiliki standar pelayanan yang tidak sama. RS Pusat Pertamina (RSPP) dan RS Pelni dianggap Rini sampai saat ini yang dianggap paling baik dari berbagai RS yang dimiliki BUMN lainnya.

Maka dari itu, dalam tim sinergi tersebut, Rini menunjuk menejemen RSPP‎ sebagai leader dalam memwujudkan perusahaan plat merah yang murni berbisnis di bidang rumah sakit.

‎"Kita juga mempunyai pabrik obat-obatan, faksin, yang kedepannya bagaimana betul-betul kita bersinergi secara penuh," tegas Rini.

Dalam tahap awal, Rini meminta kepada tim sinergi untuk membuat standarisasi mengenai pelayanan rumah sakit. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada perusahaan milik pemerintah.

‎"Target akhir tahun sudah memiliki operasional holding, branding baru, yang semua sudah memiliki RS dan semua sudah menjadi bagian dari itu," tutup Rini. (Yas/Gdn)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini