Sukses

Bikin SBY Marah, DPR Segera Panggil Menteri ESDM

Pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said soal pemberantasan mafia migas di era SBY berbuntut panjang.

Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang menyebut pemberantasan mafia migas selalu berhenti di meja Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika masih menjabat jadi Presiden berbuntut panjang. Meskipun lewat akun twitter-nya, SBY sudah membantah pernyataan Sudirman Said tersebut.

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menyatakan, akan memanggil Sudirman Said ke DPR melalui Komisi VII besok, Kamis 21 Mei 2015, untuk mempertanyakan maksud dari pernyataannya tersebut.

"Kita (Pimpinan DPR) sudah tanda tangani untuk memangil Sudirman Sahid ke DPR," kata Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/5/2015).

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini menyebut, pernyataan Sudirman Said itu bukan hanya SBY yang merasa dilecehkan. Ia mengklaim, dengan pernyataan Sudirman tersebut DPR turut merasa dilecehkan.

"Sekarang yang kita lihat ini adalah peryataan bohong jangan semua Menteri berbicara tanpa fakta, harusnya Menteri ini bekerja dan bekerja," ujar dia.

Agus berharap, mantan Bos PT Pindad itu bersedia memenuhi panggilan DPR. Sehingga dapat menjelaskan secara rinci, maksud dan tujuan dari pernyataan Sudirman Said tersebut.

"Harapannya dia datang. Kita lihat saja besok dia datang atau tidak," tandas Agus Hermanto.

Sebelumnya, SBY mengaku merasa difitnah atas pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyebutkan pemberantasan mafia migas selalu berhenti di mejanya saat ia menjabat sebagai Presiden RI ke-6.

SBY pun meminta klarifikasi Menteri ESDM Sudirman Said tentang apa yang dimaksud, karena justru ia pun ingin penyimpangan apapun diberantas.

“Saya tertib dalam manajemen pemerintahan. Isu serius seperti mafia migas, pasti saya respons. Tidak mungkin berhenti di meja saya,” kata SBY melalui akun twitter-nya @SBYudhoyono.

SBY pun memandang berita mengenai pernyataan Menteri ESDM itu itu sudah termasuk fitnah dan pencemaran nama baik. Karena itu, ia masih menunggu klarifikasi dari pihak-pihak yang menyebarkan. (Taufiq/Ndw)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini