Sukses

Kisah 5 Miliarder yang Mulai Karir dari Nol

Liputan6.com, New York - Ambisi dan kreatifitas selalu menghasilkan harapan di hati dan pikiran mereka yang bercita-cita jadi entrepreneur.

Lima orang ini merupakan mereka yang hidup dalam mimpi. Dari latar belakang sederhana, mereka dinobatkan menjadi orang-orang terkaya di planet ini. Tidak mempercayai siapapun yang merendahkan, pantang menyerah, dan rela bekerja keras, mereka berhasil merealisasikan ide-ide hebat.

Seperti dilansir dari laman inc.com, Sabtu (2/5/2015), berikut kisah inspiratif dari lima orang miliarder tersebut:

1. Howard Schultz

Merupakan anak dari ayah dan ibu yang putus sekolah dan seorang sopir truk, Schultz yang sekarang merupakan CEO Starbucks dibesarkan di perumahan kumuh di Brooklyn. Ia merupakan orang pertama di keluarganya yang berhasil kuliah. 

Melalui bukunya, Pour Your Heart Into It: How Starbucks Built a Company One Cup at a Time, ia menceritakan usahanya bekerja sebagai bartender, menjual darah, hingga meminjam uang untuk biaya kuliah.

Setelah menjadi agen penjual peralatan dapur, ia bekerja di bagian marketing di sebuah toko kecil bernama Starbucks. Lalu saat ide membuat bar espresso ditolak oleh atasannya, Schultz lantas membangun toko saingan.

Dua tahun kemudian pada 1987, ia membeli Starbucks dengan harga US$ 3,8 juta atau setara Rp 49,286 juta. Penjualan Starbucks kini mencapai US$ 15 miliar per tahun. Kini, jumlah kekayaan Schults mencapai US$ 2,2 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

2. Oprah Winfrey

Oprah sudah tentu mengenal kerasnya kehidupan sejak usia muda. Menjadi korban perkosaan, kehamilan usia remaja, dan dibesarkan oleh ibunya yang seorang janda dalam kemiskinan di Mississippi era 50 sampai 60-an.

Pada usia 32, Oprah mendapat kesempatan mempunyai acara TV sendiri, di mana posisi itu dipegangnya sampai 25 tahun. Bisnis itu mengangkatnya menjadi miliarder dunia. Dengan kesuksesan Harpo Productions dan Oprah Winfrey Network, kini estimasi kekayaannya US$ 2,9 miliar.

3. Larry Ellison

Di masa kanak-kanaknya, Ellison dibesarkan oleh sanak keluarga yang merupakan imigran di bagian Selatan Chicago. Menurut biografinya, Ayah angkatnya pernah menyebutnya 'anak yang tidak bisa mencapai apa-apa'. Setelah ibu kandungnya meninggal, Ellison keluar dari University of Illinois di tahun keduanya tanpa mengikuti ujian.

Setelah salah perhitungan startup dengan perusahaan lain, Ellison dan dua rekannya menemukan Software Development Laboratories dengan investasi pribadi masing-masing yang digabungkan dengan jumlah US$ 2.000.

Pada 1983, perusahaannya diubah namanya menjadi Oracle Systems Corporation, dari nama produk utamanya, database Oracle. Kini, kekayaan Ellison berjumlah US$ 51,5 miliar. Di usianya yang 70 tahun, Ellison belum menunjukkan tanda-tanda akan pensiun.

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

4. Jeff Bezos

Di usia anak-anak , Bezos bekerja keras di pertanian milik kakeknya dekat Albuquerque, melakukan pekerjaan seperti mengatur pipa dan mem-vaksin hewan ternak. Saat remaja, ia mendapat pekerjaan musim panas di McDonald, hanya setahun sebelum ia menunjukkan bakat wirausaha dengan meluncurkan perkemahan sains anak-anak dengan pungutan biaya US$ 600 per anak.

Bezos lulus dari Princetom pada 1986, namun ia belum menemukan kesuksesan hidup sebelum meninggalkan pekerjaan bergengsinya dan mendirikan situs Amazon pada 1994. Pada awal 2000-an, kepopuleran Amazon meledak. Kini, kekayaan Bezos berjumlah US$ 29,7 miliar.

5. Jan Koum

Koum yang merupakan imigran datang ke Amerika Serikat (AS) di usia 16 bersama Ibu dan neneknya. Keluarga ini tinggal di apartemen dua kamar di Mountain View, California.

Untuk menghidupi mereka, Ibu Koum bekerja sebagai pengasuh anak, sementara Kou, saat remaja bekerja di pasar swalayan. Ia belajar programming komputer di luar jam kerjanya. Hal ini mengantarkannya belajar di San Jose State University saat usianya 18 tahun.

Dia bekerja sebagai tester keamanan untuk membantunya bayar sekolah dan berhasil mendapat posisi di Yahoo tahun 1997. Pada awal 2009, ia dan rekannya, Brian Acton, meluncurkan aplikasi telepon genggam komunikasi antar platform  yaitu WhatsApp. Aplikasi itu terjual ke Facebook sebesar US$ 19 miliar. (Ikr/Ndw)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini