Sukses

Seleksi Calon Dirut Pertamina Tak Paham Migas Dikritik

Pertamina membutuhkan sosok yang paham seluk beluk permainan dunia migas.

Liputan6.com, Jakarta - Masuknya beberapa nama yang tak pernah bergelut di sektor minyak dan gas (migas) dalam bursa calon Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (persero) menuai kritikan.

Pengamat energi sekaligus Direktur Eksekutif Energy Watch Ferdinand Hutahaean menilai, Pertamina membutuhkan sosok yang paham seluk beluk permainan dunia migas dan mengerti tentang energi secara makro karena tidak boleh lagi hanya fokus pada minyak tapi pada gas dan energi lain. Syarat paling mutlak adalah harus berani hadapi mafia.

Beberapa nama disebut masuk bursa Dirut Pertamina antara lain Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Rinaldi Firmansyah yang disebut sebagai kandidat kuat Dirut Pertamina.

Selain Rinaldi, nama-nama calon Dirut Pertamina yang sedang menjalani fit and proper test antara lain Budi Sadikin (Dirut Bank Mandiri), Sunarso (Direksi Bank Mandiri), Zulkifli Zaini (Mantan Dirut Bank Mandiri), Fahmi Muhtar (Mantan Dirut PLN) dan Dwi Sucipto (Dirut Semen Indonesia).

Pria ini dinilai merupakan sosok yang tidak paham mengenai sektor minyak dan gas."Kabarnya memang Rini Soemarno sangat menginginkan Rinaldi Firmansyah jadi calon Dirut pertamina," kata Ferdinand di Jakarta, Rabu (12/11/2014).

Menurut dia, Rinaldi kurang tepat dengan melihat kinerjanya. Seperti masih menjadi Dirut Telkom tak mampu menyelesaikan pekerjaan internet kecamatan. "Aneh ketika orang gagal dan bermasalah didorong jadi Dirut Pertamina yang besar," jelasnya.

Kendati demikian, Ferdinand tidak menafikan jika Rinaldi memang gemilang dalam hal ekonomi. 

Pandangan ini mengomentasi pernyataan Menteri BUMN Rini Soemarno yang membenarkan jika Rinaldi masuk ke dalam bursa kandidat Dirut Pertamina.

"Yah kan nanti dianalisa total, dilihat minimal yang utamanya adalah kemampuannya sebagai pemimpin. Tehnikalnya atau kemampuan teknisnya itu bisa dibeli, tapi kemampuan memimpin dan integrasi itu sangat penting," ujar Rini.(Amd/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.