Sukses

Kenapa Investasi Berjangka Tak Populer di Indonesia?

Perkembangan kontrak perdagangan berjangka masih lamban seiring pemahaman masyarakat Indonesia masih rendah terhadap investasi itu.

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan transaksi kontrak perdagangan berjangka masih lamban dibandingkan perdagangan saham di pasar modal Indonesia. Hal ini dikarenakan pemahaman masyarakat Indonesia masih minim terhadap kontrak perdagangan berjangka. Mengapa investasi berjangka kalah populer dibanding saham?

Presiden Direktur PT Jalatama Artha Berjangka, Jacob Ongkowidjodo mengakui, saat ini pemahaman masyarakat terhadap kontrak perdagangan berjangka masih kurang diminati.

Kontrak perdagangan berjangka dinilai begitu rumit dan perusahaan ilegal perdagangan berjangka menambah tekanan terhadap perkembangan kontrak perdagangan berjangka. Karena perusahaan yang ielgal justru lebih dikenal ketimbang perusahaan berjangka yang legal.

"Oleh karena itu butuh sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang kontrak perdagangan berjangka. Kalau sosialisasi hanya sekali saja itu tidak cukup," ujar Jacob ketika berkunjung ke kantor Liputan6.com di SCTV Tower Jakarta, seperti ditulis, Kamis (20/3/2104).

Jacob mengakui, memang ada sejumlah kendala utama yang menghalangi perkembangan kontrak perdagangan berjangka.


Pertama, karakter masyarakat Indonesia yang mudah tergiur dengan tawaran imbal hasil investasi tinggi. Kondisi itu dimanfaatkan oleh sejumlah pihak termasuk perusahaan ilegal pialang berjangka.

"Masyakarat mudah teriming-iming jadinya tidak peduli, dan ini menjadi kebiasaan. Selain itu juga menolak risiko," kata Jacob.

Jacob menambahkan, pemahaman masyarakat yang kurang dan enggan untuk menggali lebih dalam mengenai kontrak perdagangan berjangka membuat masyarakat menyerahkan investasinya kepada marketing perusahaan pialang berjangka.

Hal itu membuat masyarakat mengalami kerugian ketika kepercayaan itu disalahgunakan.

"Masalah teknis belum paham dan tingkat kepedulian rendah jadi masalah utamanya juga," ujar Jacob.

Kedua, sosialisasi yang dilakukan selama ini hanya sekali. Menurut Jacob, sosialisasi kontrak perdagangan berjangka salah satunya dilakukan lewat komunitas. Selain itu, masyarakat juga diajak untuk mencoba langsung kontrak perdagangan berjangka lewat virtual account.

Jacob mengharapkan, kontrak perdagangan berjangka semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia. Adanya mata kuliah kontrak perdagangan berjangka bagi mahasiswa diharapkan juga dapat menambah pemahaman mengenai kontrak perdagangan berjangka.

Meski begitu, pihaknya terus mengembangkan produk untuk kontrak perdagangan berjangka. PT Jalatama Artha Berjangka akan menawarkan kontrak perdagangan berjangka untuk batu bara. Namun pihaknya belum dapat menjelaskan lebih detil mengenai rencana itu.

"Selama ini yang diperdagangkan mulai dari komoditi seperti olein, emas, timah, ada juga CPO, kopi dan coklat. Lalu ada kontrak indeks dan valas. Kami sedang menjajaki batu bara," kata Jacob.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.