Sukses

Jacqueline Mars, Janda Kaya yang Telan 2 Nyawa Saat Kecelakaan

Tak perlu repot-repot mengurus operasional perusahaan, Jacqueline Mars tetap bisa menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Liputan6.com, New York Tak perlu repot-repot mengurus operasional perusahaan, Jacqueline Mars tetap bisa menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Maklum, wanita berusia 74 tahun ini menikmati harta berlimpah yang diwarisi secara turun temurun dari kakeknya Frank C. Mars.

Sang kakek merupakan pendiri perusahaan permen terbesar di dunia, Mars Inc. Perusahaan di mana Jacqueline menjabat sebagai direktur tersebut memiliki sejumlah merek permen ternama seperti M&Ms, Starbust dan Snickers.

Tahun ini, posisi Jacqueline sebagai salah satu miliarder terkaya di dunia naik lima peringkat ke posisi 31. Dengan total kekayaan senilai US$ 20 miliar atau setara Rp 228,7 triliun (kurs: Rp 11.435 per dolar AS), ibu tiga anak ini juga berhasil mencatatkan namanya sebagai wanita terkaya ke-4 di dunia.

Meski sukses sebagai salah satu miliarder kelas dunia, tapi kehidupan asmaran Jacqueline tidak berjalan mulus. Dua kali pernikahannya kandas di tengah jalan dan dia belum terikat hubungan lagi dengan pria lain saat ini.

Kabar tentangnya tak banyak terdengar hingga pada Oktober tahun lalu, Jacquiline menyebabkan kecelakaan mobil yang akhirnya menghilangkan dua nyawa. Salah satu korbannya adalah bayi 8 bulan yang masih berada di dalam kandungan pengendara mobil yang ditabrak Jacqueline.

Bagaimana lika-liku kehidupan Jacquiline Mars, salah satu wanita terkaya di dunia seperti dikutip dari Forbes, Daily Mail, The Richest, dan Daily Mail, Rabu (12/3/2014):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Tertarik Antropologi

Lulusan antropologi yang jadi pengusaha permen


Jacqueline Mars lahir pada 10 Oktober 1939 di AS. Jacqueline merupakan cucu dari Frank C. Mars, pendiri perusahaan permen terbesar di dunia, Mars.

Sebagai anak pengusaha super kaya dan ternama, Jacqueline ternyata tidak mengambil mata kuliah ekonomi atau bisnis saat kuliah. Puteri bungsu dari keluarga Forrest Sr. Mars ini ternyata lebih tertarik mempelajari ilmu antropologi di Brym Mawr College di mana dia berhasil menyabet gelar sarjana pada 1961.

Dia merupakan generasi ketiga dari keluarga Mars. Jacqueline dan dua saudara laki-lakinya John dan Forrest Jr mewarisi sebagian besar saham perusahaan keluarga tersebut pada 1999 dari sang ayah yang baru meninggal.

 

3 dari 6 halaman

Tak Urus Perusahaan

Jadi direktur tapi tak urus perusahaan

Ketiga putera puteri Forrest Sr termasuk Jacqueline duduk di jajaran direksi perusahaan sebagai direktur. Meski demikian, baik Jacqueline maupun dua kakak lelakinya tidak bertanggung jawab atas operasi perusahaan sehari-hari.

Kekayaannya diperoleh dari saham perusahaan yang menjadi bagian Jacqueline di Mars. Saat salah satu jabatan eksekutif yang diwarisinya di perusahaan permen terbesar dunia itu telah mengantarkan nama Jacqueline ke deretan miliarder kelas dunia.

Wanita berusia 74 tahun ini langsung menempati posisi ke-52 terkaya dunia saat itu. Sementara pada 2010, dia berhasil berada di peringkat ke-26 versi Forbes.

Sebagai perusahaan permen terbesar di dunia, Mars Inc merupakan pemilik merek-merek produk terpopuler di dunia seperti M&Ms, Starbust dan Snickers.

 

4 dari 6 halaman

Pernikahan kandas

 

Dua kali menikah dan kandas di tengah jalan

Tak lama setelah menyelesaikan kuliahnya, di tahun yang sama, Jacqueline menikah dengan David H Badger. Keduanya lantas dikarunia tiga anak yaitu Alexandra Badger, Stephen Mills Badger dan Christa Badger.

Sayangnya setelah 23 tahun hidup bersama, ikatan pernikahannya bersama Badger harus kandas pada 1984. Keduanya memutuskkan untuk bercerai.

Tak trauma dengan kegagalan pernikahan pertamanya, Jacqueline kembali menjalin asmara dengan Hank Vogel. Keduanya lantas menikah dua tahun setelah perceraian cucu pengusaha kaya Frank Mars ini.

Sangat disesalkan, ikatan yang seharusnya abadi itu akhirnya terputus setelah delapan tahun dipertahankan. Jacqueline kembali bercerai pada 1994 tanpa memiliki anak dari suami keduanya tersebut.

Hingga saat ini, Jacqueline belum pernah menikah lagi. Hidup sendiri tanpa pasangan tak tampak menjadi masalah baginya, mengingat ibu tiga anak ini masih menyandang gelar miliarder dengan harta yang melimpah.

5 dari 6 halaman

Terkaya Ke-4 di Dunia

Wanita terkaya keempat di dunia

Perusahaan permen terbesar dunia yang diwariskan pada Jacqueline membuatnya berhasil menjabat status sebagai wanita terkaya keempat di dunia. Saat ini total kekayaannya telah mencapai US$ 20 miliar atau setara Rp 228,7 triliun.

Menurut laporan kekayaan global yang dirilis Forbes baru-baru ini, Jacqueline berhasil mencatatkan namanya di peringkat ke-31 terkaya di dunia. Dirinya berhasil naik peringkat dari posisi 36 tahun lalu.

Sementara itu, nama Jacqueline bertengger di posisi ke-18 sebagai orang terkaya di dunia. Di jajaran tersebut tak hanya wanita berusia 74 tahun ini saja yang menyandang status janda, terdapat sejumlah perempuan lain yang berstatus sama.

6 dari 6 halaman

Kecelakaan Telan 2 Nyawa

 

Sebabkan kecelakaan, Jacquline telan dua nyawa

Pada 4 Oktober tahun lalu, Jacqueline Mars terlibat dalam insiden tabrakan di dekat rumahnya di Virginia. Saat itu dia hendak menyebrang dan akhirnya malah menabrak sebuah minivan.

Dalam kecelakaan tersebut, seorang wanita tua berusia 86 tahun, Irene Ellisor tewas di tempat karena tidak mengenakan sabuk pengaman. Tragis, kecelakaan itu juga menelan nyawa seorang bayi berusia delapan bulang yang tengah dikandung sang ibu Ashley Acker Blakeless.

Saat itu, Blakeless yang tengah hamil tua mengendarai sebuah minivan hendak menuju pernikahan adik laki-lakinya. Mobil tersebut dihantam keras kendaraan yang dikemudikan Jacquiline.

Sang buah hati yang tadinya hendak diberi nama Charlie tutup usia sebelum sempat dilahirkan ke dunia. Naasnya, Blakeless juga sempat menderita koma sebelum menerima kenyataan dirinya harus kehilangan buah hati yang telah dikandungnya selama delapan bulan tersebut.

Jacquiline mengaku sedang mengantuk saat menyebabkan kecelakaan yang menghilangkan dua nyawa tersebut. Hebatnya, konglomerat super kaya itu tidak pernah dijebloskan ke dalam penjara karena pihak keluarga mengaku memaafkan Jacqueline di depan hakim.

Untungnya, saat kecelakaan terjadi Jacqueline tidak terbukti sedang berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan. Atas peristiwa tersebut, Jacqueline mengaku menyesal dan memohon maaf yang sebesar-besarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.