Sukses

Lawan Preman & Calo, Dahlan Obral Sanjungan Buat Dirut KAI

"Dia berjuang bukan milik sendiri, tapi untuk negara," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengapresiasi komitemen Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan yang terus berjuang merebut kembali aset-aset perusahaan yang saat ini sudah diakui beberapa pihak.

Penghargaan diberikan karena lahan-lahan yang sudah diakui oleh masyarakat, perusahaan swasta atau bahkan preman-preman tersebut sebenarnya bukan semata-mata milik PT KAI, melainkan milik negara.

"Dia berjuang bukan milik sendiri, tapi untuk negara," kata Dahlan saat ditemui di kantornya, Selasa (11/3/2014).

Dahlan mengakui tindakan yang dilakukan Jonan bukan perkara mudah. Perusahaan harus menghadapi sejumlah protes dan bersinggungan dengan kepentingan-kepentingan sosial lingkungan.

Untuk itu Dahlan meminta kepada Jonan supaya lebih sabar dan merebut kembali aset-aset tersebut sesuai dengan prosedur. Dahlan meminta perusahaan tetap melalui jalur pengadilan dalam upayanya tersebut.

"Kita tahu bahwa lahan KAI seluruh Indonesia diduduki oleh masyarakat, calo, preman dan segalanya, dan Jonan pengen mengembalikan, saya salut dia lakukan itu, tidak gampang lakukan itu, dia akan dihujat banyak orang, tapi kalau tidak ada yang berani seperti Jonan, aset di Indonesia akan habis," papar Dahlan.

Seperti diketahui sebelumnya, salah satu aset yang akan kembali diperjuangkan adalah penyerobotan lahan PT KAI yang berada di Jalan Jawa dan Jalan Madura, Kelurahan Gang Buntu, atau berlokasi di sekitar Stasiun KA Medan, Sumatra Utara.

Direktur Non-Railway Aset PT KAI, Edi Submoro mengatakan, lahan yang dipermasalahkan ini memiliki luas sekitar 7,3 hektar (ha) yang diklaim menjadi milik PT Agra Citra Kharisma (ACK)

Dia menjelaskan, lahan ini sebenarnya ditujukan untuk pengembangan stasiun seperti menambah trek untuk menambah pelayanan kepada masyarakat sehingga lahan tersebut menjadi penting. Namun saat ini lahan tersebut sudah berdiri sebuah bangunan-bangunan pertokoan dan perumahan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini