Sukses

Pola Distribusi BBM dan Elpiji Indonesia Terumit di Dunia

Pertamina bersyukur bisa menjalankan tugas penyaluran BBM dan elpiji bersubsidi meski Indonesia memiliki pola distribusi terumit di dunia.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) melaporkan telah mampu menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 Kilogram (Kg) dengan baik meski proses distribusi di Indonesia merupakan yang terumit di dunia.

Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan mengatakan, Pertamina telah membuktikan kehandalannya menjaga ketahanan stok serta proses suplai dan distribusi BBM dan elpiji 3 Kg ke masyarakat.

"Dengan pola distribusi yang paling kompleks dan paling rumit di dunia, pada 2013 Pertamina telah menyalurkan BBM dan elpij 3 kg PSO masing-masing sejumlah 46,25 juta Kiloliter dan 4,4 juta metrik ton ke seluruh pelosok nusantara," kata Karen dalam laporan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (26/2/2014).

Untuk pertama kalinya sejak menyandang tugas penyaluran BBM bersubsidi, proses pendistribusi pada tahun lalu mencetak volume di bawah kuota yang telah ditetapkan.

Namun di bisnis elpiji non-subsidi 12 Kg, Karen mengakui, perusahaan masih menderita kerugian sebesar Rp 5,7 triliun. Alasannya, gas untuk kalangan masyarakat menengah ke atas ini dijual di bawah harga pokok pembelian.

Memulai awal 2014, Pertamina akhirnya bisa melakukan penyesuaian harga sebesar Rp 1.000 per kg nett guna mengurangi tingkat kerugian tersebut.

"Pertamina juga telah menyusun rencana untuk menaikkan harga LPG 12 kg secara bertahap sehingga mencapai harga keekonomian pada tahun 2016," pungkasnya.(Pew/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini