Sukses

Asian Games 2018: Pesilat Malaysia Ngamuk, Twitter Kemenpora Diserang Netizen Indonesia

Pesilat Malaysia Mohd Al Jufferi Jamari mengamuk di ruangan ganti Padepokan Pencak Silat di TMII pada Asian Games 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah media daring Malaysia memberitakan akun Twitter Menteri Pemuda dan Olahraga mereka, Syed Saddiq, diserang netizen Indonesia. Ini terkait tindakan atlet silat Mohd Al Jufferi Jamari di Asian Games 2018.

Pemberitaan tersebut muncul di astroawani.com dan sinarharian.com, Selasa (28/8/2018). "Kasian, negara Anda tidak sportif tidak menerima kekalahan, yang lebih memalukan lagi merusak fasilitas tuan rumah dan dibicarakan negara se-Asia, sungguh memalukan!" tulis @Arlan05 di akun Twitter milik Syed Saddiq Syed Abdul Rahman.

Luapan tersebut merujuk pada rekaman video Al Jufferi yang ditenangkan Syed Saddiq setelah kecewa dengan pertandingan akhir kelas E (60 Kg - 70 Kg) Asian Games.

Selain itu, seorang netizen, Fajri, meminta warganet di Malaysia menunjukkan bukti terhadap tudingan tidak fair tersebut. "Ada bukti sahih kalau kami tidak fair? Jika kualitas itu baik, maka hasilnya akan baik. Lihat contoh Lee Chong Wei, ia hebat dan ia menang. Kami mengakui bahwa ia lebih baik dari tunggal Indonesia saat ini. Sudahlah kebencian merusak otak dan hati tak baik haha," tulis dia.

Rekaman video tersebut telah ditonton 14 ribu kali, termasuk balasan dari dalam dan luar negeri.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mundur

Mohd Al Jufferi Jamari menyebut keputusannya mundur dari final tarung putra kelas E 65-70 kg Asian Games 2018 lantaran tidak terima dengan jajaran juri yang bertugas dalam pertarungan itu. Saat itu, dia menghadapi pesilat Indonesia, Komang Harik Adi Putra.

Sebelum meninggalkan arena pertarungan, Al Jufferi sempat menghampiri Komang dan pelatih Indonesia untuk bersalaman sembari memperlihatkan gestur menunjuk para juri yang bertugas.

"Saya hanya tidak merasa nyaman dengan wasit yang bertugas. Komang tidak salah apa pun, tapi pengadil yang salah," ujarnya yang harus puas dengan medali perak.

Pesilat berusia 26 tahun itu melampiaskan kekesalannya dengan mengamuk di ruangan ganti Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Ia memukul ruang ganti yang terbuat dari tripleks hingga bolong. (Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.