Sukses

Asian Games: Soft Tenis Indonesia Termotivasi Medali Emas Christo/Aldila

Chirstopher Rungkat/Aldila Sutjiadi sukses meraih emas Asian Games di nomor ganda campuran.

Liputan6.com, Jakarta - Soft tenis akan memulai pertandingannya di Asian Games 2018, Selasa (28/8/2018). Tim Indonesia akan menurunkan 10 pemain, masing-masing 5 putra dan 5 putri untuk cabang tersebut.

Kesuksesan tim tenis Indonesia merebut medali emas di nomor ganda campuran atas nama Chirstopher Rungkat/Aldila Sutjiadi menjadi motivasi tim soft tenis Indonesia. "Sukses itu menjadi tambahan motivasi bagi soft tenis untuk mengukir prestasi serupa," ujar Pelatih Tim Indonesia, Ferly Montalalu.

Ferly menambahkan, tim soft tenis Indonesia saat ini sudah dalam kondisi siap bertanding. Sejumlah hasil positif di laga ujicoba internasional juga mendongkrak motivasi para pemainnya.

"Kami memperoleh hasil positif saat ikut uji coba di Thailand dan Jerman. Juga ketika mengikuti test event, Road to Asian Games di lapangan ini," ujar Ferly.

Terdapat 15 negara yang ikut dalam cabang olahraga soft tenis. Selain Indonesia, negara yang turut serta adalah Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Taiwan, Laos, India, Mongolia, Kamboja, Filipina, Korea Utara, Pakistan, Thailand, dan Vietnam.

Terdapat lima nomor yang dipertandingkan yakni tunggal putra-putri, beregu putra-putri, dan ganda campuran. Pada Asian Games 2014, Indonesia berhasil meraih satu medali perak atas nama Edi Kusdaryanto dan medali perunggu dari ganda campuran, Prima Simpatiaji/Maya Rosa.

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tiga Negara Diwaspadai

Di cabang soft tenis, ada tiga negara yang menjadi lawan paling tangguh Indonesia. Selain Jepang, ada Taiwan, dan Korea Selatan sebagai negara tersukses dengan 50 medali.

"Tiga negara itu boleh dibilang penguasa sof tenis. Bukan hanya di Asia, melainkan dunia," kata Ferly.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.