Berburu Barang Antik di Rempoa

Ratusan toko di kawasan Rempoa, Jakarta Selatan, menawarkan berbagai furnitur antik. Barang-barang kuno ini umumnya hasil perburuan pemilik toko dari berbagai pelosok di Pulau Jawa.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Feb 2004, 19:16 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Kawasan Rempoa, Jakarta Selatan, sudah lama dikenal sebagai sentra penjualan furnitur antik di Ibu Kota. Terdapat ratusan toko mebel dan barang-barang kuno di kawasan ini. Makin tua usianya, biasanya makin mahal pula harga barang tersebut. "Di atas 100 tahun bisa sekitar 30 juta," kata Choirudin, pemilik toko barang antik.

Tersedia dua macam furnitur di tempat ini. Yaitu barang yang benar-benar antik dan furnitur yang direkonstruksi dari bahan baku barang lama. Furnitur antik umumnya hasil perburuan pemilik toko dari daerah asalnya antara lain Jember, Malang, Madura, Jawa Timur, dan Pekalongan, Jawa Tengah.

Menurut Choiruddin, membuka usaha barang antik tak butuh modal banyak. Yang utama adalah keuletan berburu barang-barang kuno hingga ke pelosok daerah. "Kalau usaha barang antik itu modalnya kecil. Awalnya rongsokan saja. Jualnya jual emas istilahnya," kata Choiruddin.

Namun, belakangan penjualan barang-barang antik sepi menyusul terjadinya berbagai peristiwa ledakan bom di Tanah Air. Maklum, pembeli barang antik sebagian besar adalah warga asing. Karena itu menurunnya pelancong asing berdampak langsung pada industri ini. Kendati demikian, Choiruddin dan ratusan pengusaha barang antik di kawasan Rempoa optimistis menatap masa depan.(ZAQ/Tim Usaha Anda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya