Ada MRT, Dukuh Atas Akan Jadi Pusat Transportasi Massal Jakarta

Pengerjaan moda transportasi massal Mass Rapid Transit (MRT) telah diresmikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Dukuh Atas.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 11 Okt 2013, 01:01 WIB
Pengerjaan moda transportasi massal Mass Rapid Transit (MRT) telah diresmikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Jalan Tanjung Karang, Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Selain telah menjadi lokasi transit sejumlah koridor Bus Transjakarta, PT MRT Jakarta juga akan menjadikan Kawasan Dukuh Atas sebagai stasiun pemberhetian.

Dengan dibangunnya MRT, maka kawasan Dukuh Atas akan menjadi pusat transportasi massal, seperti Transjakarta, MRT, dan lainnya seperti kereta rel listrik, kereta bandara, dan proyek water way di Banjir Kanal.

"Stasiun Dukuh Atas diharapkan dapat dijadikan hub (pusat) untuk titik integrasi dengan moda transprotasi lainnya. Apalagi nanti akan dilakukan penambahan kereta rel listrik, kereta bandara, dan adanya proyek water way di Banjir Kanal," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Bustami di Kawasan Dukuh Atas, Kamis (10/10/2013).

Dono menjelaskan, setelah diresmikan oleh Jokowi, pihaknya akan langsung mengerjakan persiapan konstruksi fisik pembangunan di taman Dukuh Atas. Pengerjaan tersebut merupakan bagian pengerjaan tunneling dengan menggunakan alat bor bernama Tunnel Bor Machine (TBM).

Mesin Bor berukuran besar tersebut akan digunakan dimulai dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia.

Pengerjaan yang akan dilakukan yaitu memperkuat dinding tanah supaya memiliki penyanggah atau retaining wall yang kuat. Sehingga bila  dilakukan pengerjaan penggalian tanah, permukaan tanah tidak bergeser dan mengalami longsor.

"Meskipun pekerjaan ini seperti terlihat sederhana, tetapi sangat esensial. Sangat diperlukan terutama dalam penggalian stasiun bawah tanah nanti," jelasnya.

Setelah pengerjaan fisik di taman Dukuh Atas, pihaknya akan melanjutkan pembangunan dititik lainnya di Jalan Sisingamaraja tepat di depan Kantor Kementerian Luar negeri. Di tempat tersebut akan menjadi lokasi awal pembangunan stasiun layang MRT.

"Pekerjaan fisiknya dimulai pada awal tahun 2014, selanjutnya akan diikuti titik-titik lainnya untuk pembangunan stasiun layang dan bawah tanah," kata Dono.

Pembangunan MRT tahap pertama ini, PT MRT akan membangun sebanyak 13 stasiun yang membentang sepanjang Dukuh Atas hingga Bunderan HI nanti. Tujuh stasiun di antaranya akan dijadikan stasiun layang, yakni di Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja.

Enam lainnya yaitu di Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bunderah HI akan menggunakan stasiun bawah tanah. (Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya