Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan telah menangkap tangan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar di kediamannya, kompleks menteri Widya Chandra, Jakarta Selatan. Tidak hanya Akil, KPK juga menangkap tangan seorang kepala daerah.
"Atas inisial HB seorang kepala daerah," kata juru bicara KPK Johan Budi SP dalam keterangan pers di kantornya, gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2013).
Disinyalir, operasi tangkap tangan ini terkait kasus sengketa pilkada kepala daerah di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Utara. HB ditangkap di lokasi yang berbeda dengan penangkapan Akil.
"Penyidik menangkap tangan di sebuah hotel di Jakarta Pusat. Atas inisial HB dan DH. DH itu dari pihak swasta," ujar Johan.
Sementara, Akil Mochtar dibekuk bersama 2 orang lainnya di kediaman Akil. "Ada 3 orang di Widya Chandra yang serah terima sejumlah uang dollar Singapura. Inisialnya AM, CHN, dan CN," tambah Johan. (Ism)
"Atas inisial HB seorang kepala daerah," kata juru bicara KPK Johan Budi SP dalam keterangan pers di kantornya, gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2013).
Disinyalir, operasi tangkap tangan ini terkait kasus sengketa pilkada kepala daerah di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Utara. HB ditangkap di lokasi yang berbeda dengan penangkapan Akil.
"Penyidik menangkap tangan di sebuah hotel di Jakarta Pusat. Atas inisial HB dan DH. DH itu dari pihak swasta," ujar Johan.
Sementara, Akil Mochtar dibekuk bersama 2 orang lainnya di kediaman Akil. "Ada 3 orang di Widya Chandra yang serah terima sejumlah uang dollar Singapura. Inisialnya AM, CHN, dan CN," tambah Johan. (Ism)
