Jokowi Disindir, PDIP: Amien Rais Urus Saja Kader Sendiri

Amien Rais sebaiknya mengurusi kader di internal Partai Amanat Nasional (PAN).

oleh Riski Adam diperbarui 26 Sep 2013, 12:36 WIB
Jokowi mendapat serangan dari Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (MPP PAN) Amien Rais. Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Joko Widodo itu disamakan dengan Presiden Filipina Joseph Estrada yang terpilih karena populer populartitas. PDIP menyarankan, Amien Rais sebaiknya mengurusi kadernya sendiri di PAN.

"Hahaha.... Lucu juga, sebaiknya beliau lebih tepat mempersiapkan kadernya sendiri di internal untuk bisa diketengahkan dan dipersiapkan untuk menjadi calon-calon pemimpin ke depan," kata Wakil Sekjen PDIP Eriko Sotarduga di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Eriko yang juga merupakan anggota Komisi V DPR RI ini mengaku kaget lantaran secara tiba-tiba mantan Ketua MPR RI itu mengomentari Jokowi. Bahkan mempersoalkan tingginya popularitas dan elektabilitas dari Jokowi.

"Menurut saya mohon ditanyakan Pak Amien Rais, kenapa kok tiba-tiba sangat perhatian dan mempersoalkan Pak Jokowi," tuturnya.

Eriko juga menjelaskan, masalah capres dari PDIP merupakan hak dan wewenang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Karena itu, Amien Rais dinilai tak layak mencampuri urusan partai lain terkait sosok capres yang akan diusung dalam Pilpres.

"Paling tidak PDIP melalui ketua umum menunjukkan siap dengan banyaknya kader-kader muda yang siap untuk diketengahkan dan memimpin di pelbagai posisi dan bidang," ucapnya.

Sebelumnya, Mantan Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais, menyamakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Filipina Joseph Estrada saat memberikan kuliah umum di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, Selasa (24/9/2013).

Di hadapan ratusan mahasiswa, Amien Rais mengungkapkan persamaan itu, karena Jokowi dan Joseph Estrada dipilih menjadi pemimpin karena popularitasnya. Joseph Estrada populer di Filipina karena merupakan bintang film di negeri bekas jajahan Spanyol.

Namun, Joseph akhirnya hanya bertahan selama beberapa bulan memimpin Filipina, setelah digulingkan dalam kudeta tak berdarah tahun 2001, dan digantikan wakilnya, Gloria Aroyo. (Mvi/Ism)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya