Persamaan PKL Solo dan Tanah Abang Menurut Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengungkap persamaan mengatasi PKL Solo dan Tanah Abang.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 12 Agu 2013, 20:04 WIB

Pedagang kaki lima (PKL) di bantaran jalan merupakan salah satu hal yang menjadi permasalahan umum di beberapa kota di Indonesia. Terlebih di kota Metropolitan Jakarta dengan tingkat urbanisasi cukup tinggi.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pernah berhasil menata dan merelokasi PKL di Solo saat masih menjabat Walikota Surakarta. Keberhasilannya itu memicu harapan warga Jakarta terhadap maraknya PKL di Ibukota.

Pria yang dikenal dengan panggilan Jokowi itu mengungkap persamaan mengatasi PKL Solo dan Tanah Abang. Bagi dia, semua PKL pada dasarnya sama. Hanya saja pendekatannya perlu dilakukan dengan sebaik mungkin, seperti dengan dialog terus-menerus.

"Sama. Cara pendekatannya juga sama. Asal kita ajak bicara," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin (12/8/2013).

Pendekatan yang yang dilakukan kepada para pedagang, menurut Jokowi, seharusnya juga diiringi solusi. Sehingga PKL dapat merasa aman dan terjamin. Dengan penjelasan yang jelas, PKL diharapkan bisa mengerti bahwa relokasi merupakan bentuk kepentingan bersama.

Selain itu, lanjut Jokowi, penawaran dari pemerintah juga harus dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak agar pedagang percaya kepada pemerintah.

"Tahapan pendekatan yang betul. Jadi masyarakat sadar untuk lalu lintas bukan untuk berjualan. Penjelasan sederhana, runtut dan bener, masyarakat ngerti," tutup Jokowi. (Riz/Ali)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya