Bukan Uang Yang Bikin Karyawan Setia pada Perusahaan, Lalu Apa?

Mempertahankan karyawan dengan segudang potensi yang dimilikinya tak bisa dijamin dengan gaji tinggi.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 02 Agu 2013, 21:15 WIB
Uang memang penting, tapi uang tak bisa membeli atau menahan segalanya. Mempertahankan karyawan dengan segudang potensi yang dimilikinya tak bisa dijamin dengan gaji tinggi. Seperti di Google atau Amazon di mana frekuensi pergerakan keluar masuk karyawan cukup sering terjadi.

Seperti melansir inc.com, Jumat (2/8/2013), meski dengan gaji besar, faktanya banyak karyawan lebih mementingkan lingkungan kerja yang disediakan perusahaan.

Menurut Presiden dan CEO Predictable Success Les Mckeown, karyawan bisa setia pada perusahaan, tergantung bagaimana perusahaan dan atasan memperlakukannya.

Guna meraih sukses, karyawan tak selalu membutuhkan uang. McKeown mengungkap 4 kunci agar para karyawan setia pada perusahaannya:

1. Komunikasi yang baik

Bagaimana rasanya bekerja sama dengan orang yang sangat jarang Anda ajak berkomunikasi?. Tentu akan sulit untuk saling mempercayai dan membangun hubungan yang baik dengan bawahan.

Komunikasi sebagai atasan dirasa sebagai hal yang cukup rumit selama 25 tahun terakhir. Prinsipnya hanyalah berkomunikasi dengan jelas dan sederhana.

Sebagai atasan, berkomunikasilah lebih sering dengan bawahan Anda, khususnya untuk hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan.

Berbicara dengan terbuka dan jujur selama masih dalam koridor manajemen tidak akan mengurangi wibawa sebagai atasan. Saat menyapa, menegur atau berdiskusi dengan karyawan lakukan dengan sopan dan elegan. Setinggi apapun posisi, tetap harus disadari bahwa pekerjaan Anda dan bawahan saling berkaitan.

2. Konsistensi

Tak sedikit karyawan yang berhenti dari perusahaan karena alasan yang sulit diungkapkan. Tapi dalam hatinya, selalu ada perasaan merasa disepelekan karena alasan yang sederhana, cara dirinya diperlakukan di kantor.

Bagi para atasan, bersikapkah konsisten dalam berhubungan dengan orang lain di kantor, khususnya bawahan. Banyak karyawan hebat yang berhenti karena merasa tak percaya diri setelah sering memperoleh instruksi yang berubah-ubah dari atasan.

Saat Anda mengatakan akan melakukan sesuatu, maka lakukankah. Saat berkomitmen, meski terlihat tak penting, tulislah dan wujudkan. Tunjukkan pada karyawan sikap yang konsisten dan mereka pun akan meniru sikap positif tersebut.

3. Peluang untuk melakukan pekerjaan besar

Tak seorangpun mendapatkan peluang kerja besar jika Anda terus fokus melakukan berbagai hal penting. Beberapa karyawan tak bisa memperoleh kesempatan lain, saat hanya fokus pada orang-orang yang Anda pikir akan bekerja dengan baik.

Berikan kesempatan untuk melakukan pekerjaan besar bagi setiap karyawan secara merata. Setidaknya, ke depan Anda akan memiliki gambaran karyawan mana yang memanfaatkan setiap peluang dengan baik.

4. Pilih manajer sumber daya manusia yang tepat

Tak sedikit bagian sumber daya manusia (SDM) di kantor-kantor yang tak memperhatikan kinerja, kredibilitas atau masalah yang dialami karyawan.

Kebanyakan manajer SDM hanya berpura-pura melakukan sesuatu di kantor. Padahal seharusnya mereka turun ke bawah dan mengatasi berbagai masalah kekaryawanan yang muncul.

Perlu diketahui, salah satu alasan tertinggi yang membuat seseorang keluar dari kantor adalah manajer yang buruk. 

Manajer SDM yang tepat memiliki semua sikap yang menyenangkan karyawan. Diantaranya komunikatif, konsisten, memberikan peluang secara merata dan kompeten dalam mengelola karyawan didalamnya.

Manajer yang baik dapat menangkap potensi atau masalah yang ditimbulkan karyawan. (Sis/Nur)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya