Siap Ditegur Mendagri, Ahok: Jewer? Oke, Kupingku Sudah Panjang

Sekretaris DPW PPP DKI meminta Mendagri Gamawan Fauzi memberikan teguran keras kepada Wagub Ahok.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 30 Jul 2013, 15:31 WIB

Sekretaris DPW PPP DKI Jakarta Abdul Aziz meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi memberikan teguran keras kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Desakan terkait pernyataan Ahok yang menyebut ada dugaan oknum DPRD membekingi pedagang kaki lima atau PKL di Pasar Tanah Abang.

Pernyataan Ahok ini sempat membuat Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PPP, Abraham Lunggana atau Lulung Lunggana tersinggung.

Menanggapi hal tersebut, Ahok menyatakan kesediaannya untuk diberi teguran. Bahkan peringatan berupa 'jeweran' bersedia ia terima. "Jewer? Oke lah. Kuping aku udah cukup panjang. Dijewer lagi, oke. Nggak apa-apa," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (30/7/2013).

Kepada Lulung sendiri, Ahok sempat berbicara langsung mengenai persoalan ketersinggungan itu melalui telepon selular di depan perwakilan demonstran pendukung Lulung. Ia dan Ketua DPW PPP DKI itu berjanji akan bertemu langsung untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Namun Ahok sendiri mengatakan tidak akan menyediakan waktu khusus untuk melakukan pertemuan. Melainkan mereka hanya akan bertemu secara spontan pada acara atau kegiatan tertentu seperti rapat paripurna yang melibatkan Pemrov DKI.

"Nanti saat paripurna juga ketemu Haji Lulung. Di halal bihalal juga pasti ketemu. Hehehe," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

DPW PPP DKI menilai sikap Ahok sudah tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dalam Pasal 27 butir F. Ahok diminta untuk menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan pemerintah.

Selain itu, DPW PPP DKI juga meminta Gubernur Jokowi dan Wagub Ahok untuk memelihara stabilitas politik serta menjaga etika dan norma penyelenggaraan daerah yang tercantum dalam Permendagri Nomor 24 Tahun 2011.

Lihat video 'adu mulut' Ahok Versus Lulung di link ini. (Riz/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya