Perluas Ekosistem EV, Kymco Bakal Tambah Stasiun Penukaran Baterai di Indonesia

Kymco turut serta untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia

oleh Arief Aszhari diperbarui 06 Mei 2024, 13:04 WIB
Kymco Bakal Tambah Stasiun Penukaran Baterai di Indonesia (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Kymco turut serta dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Pabrikan asal Taiwan ini bahkan berencana untuk memperluas jaringan battery swap station (BSS) atau stasiun penukaran baterai di Tanah Air.

Kymco iONEX BSS telah digunakan oleh ribuan pengendara motor listrik di wilayah Jakarta Tangerang Bekasi (Jatabek).

Saat ini, BSS telah tersebar di hampir 40 titik di di lokasi lokasi strategis di tiga perusahaan besar, yakni Grab, KFC, dan PLN.

Sementara itu, penentuan lokasi BSS ini didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti kemudahan akses wilayah, dapat diakses setiap waktu serta tingkat keamanan dan kenyamanan saat konsumen melakukan penggantian baterai.

"BSS akan terus kami perluas demi memenuhi kebutuhan pelanggan, target kami 2024 ini akan membuka BSS di 50+ titik strategis di wilayah Jatabek,” ungkap Chen Jun Lung, Direktur Kymco dalam keterangan resmi, Senin (6/5/2024).

Sementara itu, salah satu keunggulan yang dimiliki oleh BSS Kymco iONEX, adalah dapat mengisi ulang daya baterai hingga 80 persen hanya dalam waktu 1 jam.

Sedangkan untuk mengisi daya baterai hingga penuh 100 persen dibutuhkan waktu hanya 2 jam saja dan tidak disarankan untuk melakukannya dirumah demi keamanan.

2 dari 2 halaman

Proses penukaran baterai

Dalam proses penukaran baterai di BSS, pelanggan hanya membutuhkan waktu +10 detik saja. Di mana pelanggan hanya perlu memasukkan baterai yang sudah mendekati 20 persen, dan BSS akan otomatis mengeluarkan baterai yang sudah terisi penuh.

Pelanggan tidak perlu lagi melakukan scan barcode ataupun membuka aplikasi untuk mekakukan penukaran baterai.

"Kymco iONEX BSS mengedepankan keamanan, kecepatan dan tanpa waktu tunggu serta kenyamanan untuk pelanggan,” pungkas Chen Jung Lung.

motor listrik lebih murah dalam perawatan, tapi tidak untuk baterai (liputan6.com/abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya