Roman Nedielka Bagikan Pengalaman Keliling Dunia Gunakan Motor Listrik

Selama perjalanan, Roman mengungkapkan tidak mengalami kesulitan berat terutama ketika menggunakan motor listrik.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 28 Mar 2024, 03:00 WIB
Sepeda motor listrik dipamerkan pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (17/2/2023). IIMS 2023 yang berlangsung hingga 26 Februari mengangkat tema "Bringing Opportunity for Otomotive Society Together" (BOOST) dan menghadirkan sekitar 40 merek otomotif dengan menampilkan produk dan konsep terbaru. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Roman Nedielka, pria yang melakukan perjalanan keliling dunia dari Indonesia menggunakan motor listrik membagikan pengalamannya dalam acara webinar SimInvest, Rabu (27/3/2024). 

Selama perjalanan, Roman mengungkapkan tidak mengalami kesulitan berat terutama ketika menggunakan motor listrik. Ia menyebut, pengalamannya ini dapat membuktikan ketahanan kendaraan listrik untuk bepergian jauh. 

“Kendaraan bisa melakukan pengisian daya di mana saja, jadi pengecasan bukan sebuah tantangan. Motornya juga tidak menjadi masalah karena pengaturannya mudah dibandingkan kendaraan dengan mesin internal combustion (ICE),” kata Roman. 

Roman menambahkan tantangan yang dihadapinya hanya hal mendasar seperti faktor cuaca yang membuatnya kehujanan hingga kedinginan ketika berada di negara yang sedang musim dingin.

“Melewati perbatasan negara juga menjadi tantangan karena prosedurnya yang kompleks dan rumit,” jelasnya. 

Pada kesempatan yang sama, Roman membagikan beberapa keuntungan yang ia rasakan ketika menggunakan motor listrik untuk keliling dunia. Keuntungan pertama yaitu suara mesin yang dihasilkan lebih pelan.

“Benefit menggunakan kendaraan listrik (EV), ini lebih baik berdasarkan pengalaman saya 6 tahun pakai EV. Kita bisa lihat ini di China, mereka melarang motor bensin, mereka semuanya menggunakan kendaraan listrik, itu sangat sunyi dan nyaman,” tambahnya. 

Sedangkan keuntungan lainnya adalah kendaraan listrik tidak perlu melakukan maintenance yang sulit. Ia membandingkan dengan kendaraan bensin yang perlu melakukan maintenance ketika mencapai jarak tempuh tertentu seperti mengganti ban dan yang lainnya.

Roman Nedielka adalah warga Slovakia yang sudah tinggal di Indonesia selama 6 tahun. Dia berkeliling dunia mengendarai motor listrik dari Jakarta melalui benua Asia, Eropa, Amerika dan Australia, lalu ke Jakarta. Ia ingin membuktikan apakah kendaraan ramah lingkungan ini dapat diandalkan.

2 dari 3 halaman

Kemenperin: Pengguna Motor dan Mobil Listrik Makin Meningkat

MG Motor Indonesia berencana membawa MPV listrik, Maxus 9. (ist)

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat terjadi penambahan Populasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Roda 2 di Indonesia meningkat sebesar 262 persen pada 2023 yakni 62 ribu unit dibandingkan dengan tahun sebelumnya 17 ribu unit.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin R Hendro Martono mengatakan, peningkatan ini salah satunya berkat kesuksesan program bantuan pemerintah untuk pembelian KBLBB roda 2.

"Penambahan populasi KBLBB roda dua di Indonesia meningkat 262 persen pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya," kata Hendro dalam konferensi pers Update dan Sosialisasi Insentif atas Investasi KBLBB kepada Stakeholder, di Park Hyatt Jakarta, Jumat (1/3/2024).

Selain itu, juga terjadi penambahan populasi KBLBB roda 4 atau mobil pada 2023 meningkat 43 persen pada 2023 sebanyak 12 ribu unit, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 8 ribu unit.

 

3 dari 3 halaman

Insentif Baru

Pengunjung menghadiri pembukaan pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/2/2023). IIMS 2023 yang berlangsung pada 16-26 Februari menghadirkan 165 brand otomotif mencakup merek kendaraan roda empat, roda dua, dan kendaraan listrik. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Dia menuturkan, meskipun Pemerintah telah mengeluarkan berbagai program insentif, penambahan ini dinilai belum cukup untuk meningkatkan popularisasi KBLBB.

Alhasil, Pemerintah mengeluarkan program insentif baru yaitu program insentif bea masuk dan PPnBM untuk CBU dan CKD dengan nilai TKDN di bawah persyaratan roadmap, dan penyesuaian Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

"Meski Pemerintah sudah mengeluarkan beberapa program insentif, penambahan ini belum cukup untuk meningkatkan popularisasi KBLBB sehingga pemerintah mengeluarkan program insentif baru," pungkasnya

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya