Jadi Tersangka Kasus Aborsi, ASN di Pemkot Bogor Diberhentikan Sementara

Seorang ASN wanita di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor diberhentikan sementara karena diduga melakukan aborsi. Dia telah ditetapkan sebagai tersangka dan dikenakan wajib lapor.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 11 Jan 2024, 15:36 WIB
Ilustrasi - Garis polisi terpasang di pagar sebuah rumah yang dijadikan klinik aborsi ilegal di Jalan Paseban Raya, Jakarta, Minggu (16/2/2020). Polda Metro Jaya membongkar praktik klinik aborsi ilegal yang sudah beroperasi sejak 2018 silam pada Jumat, 14 Februari 2020. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Bogor - Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bogor memberhentikan sementara seorang aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor karena tersangkut masalah hukum.

Wanita berinisial W yang bertugas di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor ini diberhentikan sementara karena diduga melakukan aborsi.

Kepala BKPSDM Kota Bogor, Hery Karnadi membenarkan bahwa W diberhentikan sementara menyusul telah ditetapkannya sebagai tersangka kasus aborsi oleh Satreskrim Polresta Bogor Kota.

"SK pemberhentian sementara sesuai UU ASN 20/2023 dan sudah ditandatangani serta diserahkan ke pimpinan," ujar Hery, Kamis (11/1/2023).

Menurutnya, wanita tersebut diberhentikan sementara sejak Desember 2023. Dia ditetapkan sebagai tersangka atas adanya laporan polisi nomor LP/B/628/VI/2022/SPKT/POLRESTA BOGOR KOTA/POLDA Jabar tanggal 4 Juni 2022.

Hery mengatakan kasus yang menjerat seorang ASN ini atas dugaan kasus tindak pidana aborsi. Kasus tersebut sudah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Bogor Kota.

"Informasi polisi terkait kasus aborsi," ucap Heri.

 

2 dari 3 halaman

Masih Dapat Gaji 50 Persen

Karena diberhentikan sementara, kata Hery, W masih menerima gaji sebesar 50 persen, namun tidak mendapatkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

"Yang bersangkutan tidak bisa diberhentikan permanen, karena belum ada putusan sidang," kata dia.

Sejak ditetapkan sebagai tersangka, W harus menjalani wajib lapor Senin dan Kamis ke Unit PPA Polresta Bogor Kota.

 

3 dari 3 halaman

Kata Kapolres Soal ASN Jadi Tersangka Kasus Aborsi

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot Gigantara mengaku belum mendapat laporan terkait adanya seorang ASN di Pemerintah Kota Bogor yang ditetapkan tersangka kasus dugaan aborsi.

"Oke saya cek, tapi selama saya di Polresta, saya belum tetapkan tersangka kasus tersebut. Mungkin sebelum saya (tugas) kali ya tetapkan tersangkanya," kata Kapolres.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya