Konflik Israel Vs Hamas, Prabowo Sebut Pemerintah Fokus Evakuasi WNI di Jalur Gaza

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemerintah Indonesia tengah mengupayakan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak serangan udara militer Israel di Beilt Lahiya di Jalur Gaza, Palestina, Sabtu 7 Oktober 2023.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 10 Okt 2023, 11:22 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggelar keterangan pers usai menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Senin, 10 Juli 2023. (Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemerintah tengah mengupayakan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak serangan udara militer Israel di Beilt Lahiya di Jalur Gaza, Palestina, Sabtu 7 Oktober 2023.

"Kita sedang usahakan evakuasi WNI di Jalur Gaza," kata Prabowo dilansir dari Antara, Selasa (10/10/2023).

Prabowo menegaskan bahwa Pemerintah akan terus mengikuti perkembangan situasi yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina, akibat serangan militer Israel yang juga menyasar Rumah Sakit Indonesia di sana.

"Nanti kita ikuti perkembangan situasi di Jalur Gaza," jelas Prabowo.

Sebelumnya, jumlah korban tewas akibat perang Israel dan Hamas dilaporkan terus bertambah, kabarnya 700 orang tewas dan 2.300 lainnya terluka.

Menilai situasi perang Israel Hamas tersebut, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyatakan Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan proses evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di Palestina.

"Terkait dengan kondisi WNI, Pemerintah Indonesia telah menyusun rencana kontigensi evakuasi WNI dengan beberapa skenario situasi. Saat ini Pemerintah, melalui KBRI Amman, KBRI Beirut dan KBRI Kairo sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengevakuasi WNI yang berada di wilayah Palestina, khususnya 10 orang WNI yang berada di Jalur Gaza," ujar Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal, dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip Selasa (10/10/2023).

Kemlu RI juga meminta, WNI untuk menunda perjalanan baik ke Palestina maupun ke Israel lalu mengimbau mereka yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut.

"Fokus Pemerintah Indonesia saat ini adalah situasi kemanusiaan, khususnya bagaimana mendorong upaya menghentikan eskalasi kekerasan dan menghindari jatuhnya lebih banyak korban sipil," tutur Iqbal.

2 dari 2 halaman

Warga Negara Indonesia Diimbau Segera Tinggalkan Palestina dan Israel

Militan Palestina Hamas meluncurkan roket menuju Israel dari Rafah, di Jalur Gaza selatan, Rabu (12/5/2021) dinihari. Hamas menyatakan mereka telah menembakkan lebih dari 200 roket ke Israel sebagai pembalasan atas serangan di sebuah blok menara di Gaza. (SAID KHATIB / AFP)

Kemlu RI meminta WNI segera meninggalkan wilayah Israel dan Palestina terutama Gaza, imbas konflik yang terjadi antara Israel dan Hamas.

"Menimbang situasi keamanan terakhir dan demi keselamatan para WNI, Pemerintah Indonesia menghimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut," ungkap Kemlu RI dalam pernyataannya yang dipublikasikan pada Selasa (10/10/2023).

"Bagi yang sudah merencanakan perjalanan ke kedua wilayah tersebut untuk membatalkan rencananya hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah."

Dalam pernyataannya pada Senin (9/10), Kemlu RI menyatakan terus berkoordinasi dengan KBRI Amman, KBRI Kairo, dan KBRI Beirut untuk memonitor situasi di Palestina menyusul perang Hamas Vs Israel dan menyiapkan rencana kontingensi.

"Evakuasi menjadi salah satu bagian dari rencana kontingensi tersebut," ungkap Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha, melalui keterangan tertulis.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya