Niat dan Keutamaan Puasa Syawal Setelah Lebaran Idul Fitri

Setelah menjalani ibadah puasa Ramadan selama satu bulan dan merayakan Hari Raya Lebaran, umat Muslim dianjurkan untuk menjalani puasa Syawal.

oleh Mega Dwi Anggraeni diperbarui 26 Apr 2023, 02:00 WIB
Ilustrasi puasa, buka puasa, sahur. (Background photo created by freepik - www.freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Setelah merayakan Lebaran 1444 H, umat Muslim di seluruh dunia dianjurkan untuk melakukan ibadah puasa Syawal. Bagaimana niat dan apa keutamannya? Berikut ulasan lengkapnya.

Setelah menjalani ibadah puasa Ramadan selama satu bulan dan merayakan Hari Raya Lebaran, umat Muslim dianjurkan untuk menjalani puasa Syawal. Puasa sunah ini dilakukan selama enam hari, pada hari ke-2 hingga ke-7.

Salah satu dalil yang menguatkan puasa Syawal ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim. 

أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ "‏ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya:

"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh," (HR Muslim).

Berikut adalah niat puasa Syawal dan keutamaannya. 

 

2 dari 3 halaman

Niat dan Cara Puasa Syawal

Ilustrasi Membaca Doa Berbuka Puasa Credit: shutterstock.com

Niat:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin'an ada'i sunnatis syawwali lillahi ta'ala

Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah SWT

Tata Cara:

1. Puasa Syawal sama seperti puasa lainnya, yang dimulai dengan membaca niat. 

2. Pelaksanaan puasa Syawal dianjurkan dilakukan selama enam hari secara berurutan.

3. Puasa Syawal sebaiknya dilakukan setelah mengganti puasa di bulan Ramadan atau puasa qadha. Meski begitu, umat Muslim diperbolehkan untuk melaksanakan puasa Syawal terlebih dahulu dengan catatan untuk tidak lalai untuk puasa qadha.

 

3 dari 3 halaman

5 Keutamaan Puasa Syawal

Ilustrasi puasa. (dok. Katsia Jazwinska/Unsplash)

1. Penyempurna Puasa Ramadan

Salah satu manfaat ibadah sunnah adalah sebagai penyempurna ibadah fardu. Sebagaimana shalat sunah rawatib (qabliyah dan ba’diyah) yang bisa menjadi penyempurna bagi shalat fardu. Demikian juga puasa sunah Syawal bisa menjadi penyempurna puasa Ramadan.

2. Pahala Puasa Satu Tahun

Dalam Al-Quran surat Al-An’am ayat 160 dijelaskan bahwa setiap satu amal ibadah akan dibalas pahala sepuluh kali lipatnya. Mengacu pada penjelasan ini, jika dikalkulasikan maka satu bulan puasa Ramadan dikali 10 sama dengan 10 bulan, kemudian 6 hari puasa Syawal dikali 10 sama dengan 2 bulan. Jadi 10 bulan ditambah 2 bulan sama dengan 12 bulan atau satu tahun.

3. Tanda Diterimanya Puasa Ramadan 

Salah satu ciri diterimanya amal ibadah adalah konsistensi melakukan ibadah yang lain setelah ibadah pertama selesai. Begitu juga dalam puasa Ramadan.  Salah satu ciri-ciri diterimanya puasa Ramadan adalah seseorang melakukan puasa sunah Syawal setelahnya. 

4. Sebagai Tanda Syukur

Melaksanakan puasa sunah Syawal merupakan bukti syukur seorang hamba karena selama bulan Ramadan telah memperoleh anugerah dari Allah SWT, baik berupa ibadah-ibadah yang bisa dijalani di dalamnya ataupun ampunan yang dijanjikan bagi orang yang beribadah selama bulan puasa. 

5. Menjaga Konsistensi Ibadah

Selesainya bulan Ramadan bukan berarti ibadah-ibadah di dalamnya terputus. Umat Muslim dianjurkan untuk tetap menjaga konsistensi ibadah tersebut. Salah satunya adalah dengan berpuasa sunah Syawal sebagai bukti konsistensi puasa yang sudah dilakukan selama Ramadan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya