Tentang Jadwal Liga 1, Indosiar Selalu Mengikuti Keputusan PT LIB

Indosiar selalu tunduk kepada keputusan PT LIB terkait jadwal pertandingan Liga 1.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 12 Okt 2022, 09:31 WIB
Direktur Program SCM, Harsiwi Achmad, memberikan pernyataan saat konferensi pers Piala Presiden 2022 di Studio Lantai 8 SCTV Tower, Senayan City, Jakarta pada Senin (06/06/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta Indosiar bersama sejumlah pihak, termasuk PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI bertemu dengan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Selasa (11/10/2022). Direktur Programing SCM, Harsiwi Achmad, pada kesempatan ini menegaskan pihaknya selalu mengikuti keputusan PT LIB terkait jadwal di Liga 1. 

Menurut Harsiwi, Indosiar selalu berpegang kepada jadwal yang telah dikeluarkan PT LIB selaku operator liga. Harsiwi juga menegaskan, tidak ada penalti yang bakal diberikan seandainya ada perubahan terhadap jadwal pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022).

"Tidak ada (pemberian penalti) sama sekali. Hal itu tidak tertuang dalam kontrak dan klausul yang secara spesifik menyebutkan bahwa akan ada penalti dari Indosiar," kata Harsiwi kepada wartawan usai memenuhi panggilan TGIPF di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2022).

Harsiwi menjelaskan, draf jadwal liga selama semusim telah disusun oleh PT LIB. Setelah itu, PT LIB selaku operator kompetisi akan mendiskusikannya dengan TV. "Setelah disepakati bersama, jadwal itu  akan jadi acuan bersama. LIB kemudian akan mengkoordinir dengan semua stake holder," katanya. 

Menurut Harsiwi perubahan jadwal pertandingan juga bukan hal baru di Liga 1. Ini kerap terjadi menyusul dinamika yang terjadi di lapangan. Biasanya, perubahan bisa terjadi akibat perizinan. 

Dalam situasi seperti ini, PT LIB akan mengambil keputusan berdasarkan berbagai pertimbangan. Sementara Indosiar sebagai pemegang hak siar bakal mengikutinya dan menyesuaikan diri. 

"Semua bisa dicarikan solusi dengan baik seperti swap jadwal pertandingan di hari terebut atau kalau memang bentrok dengan jadwal pertandingan lain, maka satu tayang di TV dan yang lain live streaming di Vidio," ujar Harsiwi.

"Dengan perubahan jadwal tersebut, Indosiar tidak pernah mengenakan sanksi ke LIB karena memang tidak ada klausul khusus dalam perjanjian yang menyatakan hal tersebut," sambung Harsiwi. 

 

 

 

 

 

2 dari 3 halaman

Ucapan Duka Indosiar

Massa yang tergabung dalam Ultras Garuda Jakarta mengikuti aksi menyalakan lilin dan tabur bunga untuk korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang di depan Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (2/10/2022). Aksi tersebut sebagai aksi solidaritas antar suporter dan bentuk keprihatinan atas tragedi kerusuhan suporter sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sebelumnya, stasiun televisi Indosiar juga ikut terpukul atas insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Kericuhan yang terjadi setelah laga Arema Vs Persebaya Surabaya itu telah menyebabkan setidaknya 132 orang meninggal dunia.

Dalam pernyataan resminya, Indosiar menyampaikan rasa duka yang mendalam atas tragedi tersebut. Melalui Corporate Secretary, Gilang Iskandar, Indosiar juga berharap tragedi Arema menjadi pembelajaran semua pihak agar tidak terlulang kembali di masa-masa mendatang.

Berikut ini adalah pernyataan resmi Indosiar terkait tragedi Arema:

"Atas nama keluarga besar PT INDOSIAR VISUAL MANDIRI (INDOSIAR) selaku official broadcaster Liga 1, kami menyampaikan duka mendalam atas terjadinya insiden jatuhnya korban jiwa dan luka paska pertandingan Arema FC vs Persebaya Sabtu, 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang.

Kita semua tidak pernah berharap tragedi seperti ini akan terjadi. Semoga tragedi ini menjadi pembelajaran semua pihak dan dilakukan evaluasi menyeluruh oleh semua pihak terkait sehingga kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi di masa mendatang. INDOSIAR berkomitmen kuat mendorong kemajuan sepakbola Indonesia dengan menjadi penyelenggara siaran (Official Broadcaster) pertandingan Liga 1 dan pertandingan lain termasuk Tim Nasional (Timnas) Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Apalagi setelah dihantam pandemi Covid 19, INDOSIAR melalui kerjasama dengan PSSI, LIB dan para pemangku kepentingan lainnya, berusaha sekuat tenaga agar sepakbola Indonesia bangun dan hidup kembali. Patut kita syukuri upaya tersebut sudah menampakkan hasil di mana gairah sepakbola Indonesia hadir kembali di masyarakat kita.

Karenanya INDOSIAR sangat prihatin dengan tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang pada tanggal 1 Oktober 2022. INDOSIAR berharap agar sportifitas dijunjung tinggi dalam setiap pertandingan. Kami mengajak semua pihak yg terlibat agar berpedoman untuk selalu mengedepankan kemajuan persepakbolaan Indonesia. Jadi manakala terjadi dinamika di lapangan seyogyanya dapat menahan diri agar jangan sampai merugikan sepakbola Indonesia. INDOSIAR berharap agar semua pihak menghindari tindakan destruktif dan kontraproduktif bagi kemajuan sepak bola kita.

Sekali lagi, kami turut berduka cita untuk para korban yang meninggal dunia dan mendoakan semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan yang Maha Kuasa. Bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Demikian juga kepada korban yang masih dirawat segera diberikan kesembuhan."

3 dari 3 halaman

Luruskan Masukan FIFA

Berbagai pihak telah dipanggil TGIPF untuk menuntaskan tragedi Kanjuruhan. Kericuhan suporter yang terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya tersebut telah menewaskan 132 orang. 

FIFA juga ikut turun tangan. Otoritas sepak bola tertinggi di dunia itu bakal mendampingi Indonesia untuk menata sepak bola yang lebih baik ke depannya.

Badan Sepak Bola Dunia atau FIFA, belum lama ini, memberi masukan pada pemerintah soal penyelenggaraan sepak bola di Indonesia. FiFA menyodorkan lima poin evaluasi, dan salah satu di antaranya adalah soal pengaturan jadwal pertandingan.

Poin-poin tersebut disampaikan melalui surat yang dikirim pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Salah satu masukan pada Jokowi salah satunya soal jam kick-off pertandingan sepak bola.

FIFA berharap sepak bola Indonesia tidak digelar pada malam hari, maksimal kick-off pada pukul 17.00 sore. Selain itu, FIFA ingin laga sepak bola di Indonesia hanya digelar pada akhir pekan. Ini dilakukan agar Tragedi Kanjuruhan tidak lagi terulang pada pertandingan-pertandingan dengan risiko tinggi.

Terkait dengan surat tersebut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi meluruskan maksud FIFA itu. Menurutnya, permintaan itu hanya untuk laga-laga dengan risiko tinggi. (Simak beritanya di sini)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya