Gelombang Tinggi Masih 'Hantui' Nelayan Tasikmalaya

Selama masa rehat berlangsung, para nelayan menghabiskan lebih banyak waktu untuk memperbaiki perahu dan peralatan melaut lainnya.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 02 Sep 2022, 20:00 WIB
Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Heri bersama anggota lainnya tengah melakukan pengecekan setelah gelombang tinggi di wilayah pesisir pantai selatan Jawa pekan lalu. (Li[putan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Ratusan nelayan pantai selatan Tasikmalaya, Jawa Barat masih enggan melaut setelah dilanda gelombang tinggi menerjang wilayah mereka beberapa waktu lalu.

"Ahamdulillah gelombang pasang sudah reda di selatan," ujar Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Heri, di hadapan nelayan pantai Pamayangsari, Kamis (1/9/2022).

Menurutnya, sejak terjangan gelombang tinggi melanda wilayah perairan pantai selatan akhir pekan lalu, pihaknya langsung mengecek ke lokasi di sepanjang pantai selatan Tasikmalaya.

"Aktivitas nelayan sudah mulai normal, kami sudah menyampaikan agar nelayan tidak melaut dulu, untuk menjaga hal yang tidak diinginkan," kata dia.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tasikmalaya Dedi Mulyadi menyatakan, saat gelombang tinggi berlangsung, ketinggian air di Pantai Cipatujah mencapai 3-4 meter, tetapi kini berangsur surut di kisaran 2 meter.

"Kalau bagi nelayan, ketinggian gelombang 1-2 meter boleh dibilang normal, kalaupun melaut, tidak menjadi ancaman," ujar dia.

Untuk mengantisipasi ancaman hadirnya gelombang tinggi susulan, ia mengimbau para nelayan untuk tidak melaut dalam dulu. "Karena hari Jumat memang semuanya biasa libur. Mungkin Sabtu atau Minggu lah baru akan melaut," kata dia.

Dedi berharap, setelah gelombang pasang menerjang wilayahnya, hasil tangkapan ikan para nelayan melimpah.

Selama masa rehat berlangsung, para nelayan lebih banyak menghabiskan waktu untuk memperbaiki perahu dan peralatan malaut lainnya. "Mudah mudahan tangkapan melimpah asal jangan hujan," pinta dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya