Sukses

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Perairan Sulut hingga 20 Maret 2024

Dia mengatakan, pola angin dominan bergerak dari utara-timur dengan kecepatan berkisar antara 6-25 knot. Kecepatan angin tertinggi berpotensi terjadi di Laut Sulawesi, perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe-Talaud dan Laut Maluku.

Liputan6.com, Manado - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi wilayah perairan Sulut dan sekitarnya. Warga diminta untuk mewaspadai kondisi tersebut.

"Peringatan dini tinggi gelombang tersebut berlaku hingga 20 Maret 2024," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky D Aror pada, Senin (18/3/2024).

Dia mengatakan, pola angin dominan bergerak dari utara-timur dengan kecepatan berkisar antara 6-25 knot. Kecepatan angin tertinggi berpotensi terjadi di Laut Sulawesi, perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe-Talaud dan Laut Maluku.

"Hal ini dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tinggi gelombang di wilayah tersebut dan sekitarnya," ujarnya.

Ricky menjelaskan, ketinggian gelombang antara 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe, perairan Kabupaten Kepulauan Talaud.

Berikutnya, diperkirakan terjadi di perairan timur Kabupaten Kepulauan Sitaro, perairan Bitung–Likupang, perairan pesisir selatan Sulut serta Laut Maluku.

"Kami minta warga mewaspadai risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran, misalkan perahu nelayan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter," tuturnya.

Untuk kapal tongkang, memperhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Kapal Feri, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, serta kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar memperhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.