Sukses

Ratusan Perahu Nelayan di Pantai Rancabuaya Garut Luluh Lantak Dihantam Gelombang Tinggi

Selain tidak bisa melaut, nelayan juga mengalami kerugian akibat perahunya rusak dihantam gelombang laut yang datang mencapai 3 meter.

Liputan6.com, Garut - Gelombang besar bertubi-tubi menghantam Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hal ini membuat ratusan perahu dan warung milik nelayan yang bersandar di pinggir pantai mengalami rusak berat.

Kerusakan yang terjadi bervariasi, mulai rusak ringan, sedang, hingga rusak berat bahkan hancur. Bahkan seperti ditayangkan enamplus.liputan6.com, ada kapal nelayan yang terbalik dihempas ombak.

Hingga berita ini diturunkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Ada pun tinggi gelombang diperkirakan rata-rata mencapai 3 meter.

Selain menyebabkan kerugian materil, ombak besar akibat buruknya cuaca di kawasan Pantai Selatan Garut ini juga membuat para nelayan setempat enggan untuk melaut.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat memperingatkan masyarakat mewaspadai potensi bahaya gelombang tinggi yang dapat mengakibatkan air laut pasang menerjang wilayah pantai selatan Garut.

"Bagi masyarakat yang di sekitar pantai diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefulloh, Selasa (12/3/2024), dilansir dari Antara.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), lanjut Anwar, ada peringatan dini gelombang tinggi pada 12 dan 13 Maret 2024 pukul 07.00 WIB dengan ketinggian 2,5 sampai 4,0 meter di perairan selatan Garut, Samudera Hindia, dengan kecepatan angin bertiup dari arah barat laut 24 sampai 28 km/jam.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bahaya Gelombang Tinggi, Masyarakat Dilarang Dekati Pantai

Prakiraan cuaca ekstrem dan gelombang tinggi itu terjadi melanda sepanjang pantai selatan Garut sekitar pukul 10.00 WIB hingga menyebabkan air laut pasang melimpah ke bibir pantai.

"Gelombang laut agak meningkat, terjadi rob atau air melimpah ke pantai atau ke bibir pantai," jelas Anwar.

Dia juga mengungkapkan akibat kejadian gelombang tinggi itu membuat sejumlah fasilitas umum maupun perahu nelayan yang berada di sekitar pantai rusak diterjang ombak.

"Adanya bahaya gelombang itu, maka dilarang bagi nelayan untuk melaut. Begitu juga masyarakat untuk tidak mendekati pantai sampai kondisi laut terpantau stabil atau aman," katanya lagi.

Menyikapi kondisi tersebut, pihak BPBD Garut juga sudah menginstruksikan seluruh sukarelawan bencana di wilayah selatan. Aparatur kecamatan dan desa juga diminta untuk terus memantau dampak dari gelombang tinggi tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.