Australia Sita 2 Ton Narkoba Metamfetamin, Terbesar dalam Sejarah Negara

Hampir sebanyak dua ton metamfetamin telah disital oleh polisi Australia --menjadikannya penggerebekan narkoba terbesar dalam sejarah negara itu.

oleh Hariz Barak diperbarui 28 Agu 2022, 07:00 WIB
Bendera negara Australia - AFP

Liputan6.com, Sydney - Hampir sebanyak dua ton metamfetamin telah disital oleh polisi Australia --menjadikannya penggerebekan narkoba terbesar dalam sejarah negara itu.

Polisi menemukan 1.800 kg dari apa yang dikenal secara lokal sebagai 'ice' di dalam kontainer pengiriman di pelabuhan Sydney, demikian seperti dikutip dari MSN News, Sabtu (27/8/2022).

Narkoba disembunyikan dalam marmer dan memiliki nilai lebih dari 1,6 miliar dolar Australia.

Tiga pria telah didakwa atas dugaan peran mereka dalam mengimpor obat-obatan dari Timur Tengah.

Pihak berwenang mengatakan orang-orang itu adalah bagian dari sindikat yang lebih luas dengan hubungan internasional.

Kepolisian New South Wales mengatakan kelompok itu "canggih" tetapi petugas tidak dapat mempercayai "keberanian" mereka dalam mencoba mengimpor obat dalam jumlah besar tanpa deteksi.

"Angka-angka ini mengejutkan," kata Kepala Detektif Supt John Watson.

"Penyitaan ini adalah yang terbesar dalam sejarah Australia."

 

2 dari 4 halaman

Kasus Terbesar Lainnya

Narkoba di Kaltara

Dalam penyelidikan yang tidak terkait, polisi menyita hampir 200 kg narkoba dari Bentley vintage di pelabuhan yang sama awal bulan ini.

Bertindak berdasarkan petunjuk, pejabat perbatasan melakukan rontgen terhadap mobil mewah itu - yang telah tiba dari Kanada - dan menemukan "anomali".

Polisi kemudian menemukan narkoba yang disembunyikan di balik lampu depannya, akhirnya mengungkap total 161 kg metamfetamin dan 30 kg kokain. Tiga orang telah ditangkap.

 

3 dari 4 halaman

Polisi Korsel Bongkar Transaksi Ganja di Situs Gelap

Ilustrasi Korea Selatan (iStock)

Kepolisian Korea Selatan berhasil menangkap lebih dari 150 orang akibat transaski ganja (mariyuana). Jual-beli dilakukan di dark web atau situs gelap dan media sosial.

Dilaporkan Yonhap, Jumat (26/8/2022), totalnya ada 178 orang penjual dan pembeli yang ditangkap. Seoul Metropolitan Agency berkata ada 12 orang dituduh melakukan penyelundupan narkoba lewat internet, terutama dark web. Totalnya ada 12 kilogram ganja yang disita aparat.

Selain ganja, ada juga 136 gram ganja sintetik dan 302 pil ekstasi.

166 orang lainnya ditangkap karena membeli dan menggunakan mariyuana. Sebanyak 151 orang masih berusia 20 dan 30 tahunan.

 

4 dari 4 halaman

Transaksi Via Internet

Ilustrasi bendera Korea Selatan (AP/Chung Sung-Jun)

Polisi Korea Selatan menyorot bagaimana para anak-anak muda melakukan transaksi via internet dan media sosial. Upaya penggerebekan online ini akan terus dilaksanakan kepolisian hingga akhir Oktober.

Dark web adalah jaringan internet yang tersembunyi, serta butuh akses bernama Tor agar masuk ke jaringan tersebut.

Pemakaian dark web sebagai lokasi transaksi narkoba sudah lama menjadi sorotan internasional. Pada Maret 2022, Departemen Kehakiman AS menjatuhkan vonis delapan tahun penjara kepada seorang laki-laki berusia 25 tahun akibat mengedarkan narkoba lewat dark web.

Pelaku bernama Binh Thanh Le mulai melakukan aktivitas ilegalnya sejak berusia 22 tahun. Pelanggannya berada di berbagai penjuru AS, dan ia memiliki pemasok internasional.

Sebanyak 19 kilogram MDMA disita, serta 10 ribu pil Xanax palsu, serta hampir tujuh kilogram Ketamine dan hampir satu kilogram kokain.

Uni Eropa pun juga telah memantau pengedaran narkoba melalui dark web, serta peran pasar kripto dalam peredaran barang tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya