Lawan Hoaks Soal Obat dan Makanan, Upaya Apa yang Perlu Dilakukan?

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan bahwa tantangan di era disrupsi digital menuntut adanya inovasi pola Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE).

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 10 Agu 2022, 10:00 WIB
Kepala BPOM Penny Lukito soal Ivermectin

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan bahwa tantangan di era disrupsi digital menuntut adanya inovasi pola Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE).

“(KIE perlu dikembangkan) agar lebih adaptif dan efektif sesuai dengan perkembangan teknologi, serta perubahan sosial, politik, ekonomi, dan budaya terkini,” kata Penny dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) KIE, Selasa (9/8/2022).

Penny menambahkan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat saat ini telah memberi akses penyebaran informasi tanpa terbatas ruang dan waktu. Era disrupsi digital juga mengubah perilaku masyarakat dalam mencari informasi serta memperoleh produk obat dan makanan yang kini banyak mengandalkan media elektronik, khususnya internet, termasuk media sosial.

Salah satu tantangan nyata dari perubahan tersebut adalah menjamurnya berbagai kanal informasi yang belum diimbangi dengan jaminan kebenaran dari informasi yang disampaikan, sehingga masyarakat berpotensi terpapar hoaks atau berita bohong.

Untuk menjawab tantangan tersebut, BPOM menyusun Strategi KIE Obat dan Makanan serta Modul KIE. Ini merupakan pedoman bagi Unit Pelaksana Teknis BPOM yang tersebar di seluruh Indonesia dalam menyediakan dan menyebarkan informasi obat dan makanan yang kredibel bagi masyarakat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Bersinergi dengan Berbagai Pihak

Kepala BPOM Penny Lukito saat konferensi pers terkait hasil uji klinis obat untuk Covid-19 dari UNAIR di Kantor BPOM, Jakarta, Rabu (19/8/2020). Penny Lukito menyatakan hasil uji klinis tahap tiga obat Covid-19 dari Universitas Airlangga (UNAIR) belum valid. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Rakornas KIE, salah satunya ditujukan sebagai forum untuk menyosialisasikan terkait Strategi KIE Obat dan Makanan yang telah disediakan oleh BPOM.

“Kegiatan ini diselenggarakan untuk menyinergikan langkah BPOM dengan berbagai pihak dalam melaksanakan KIE secara terpadu kepada masyarakat, sesuai dengan Strategi KIE tersebut.” ujar Penny.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Output KIE

Petugas Satpol PP menyita sejumlah kosmetik saat melakukan razia di pertokoan Pasar Baru, Jakarta, Rabu (12/12). Razia tersebut guna mencegah peredaran produk kosmetik yang tidak dilengkapi surat izin dan kedaluwarsa. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Identitas tersebut diharapkan dapat semakin memudahkan masyarakat untuk mengenali informasi yang dikeluarkan oleh BPOM sebagai sumber informasi obat dan makanan yang akurat dan terpercaya.

Output KIE yang dilakukan BPOM adalah memberdayakan masyarakat menjadi konsumen cerdas, sekaligus sebagai agen pengawasan Obat dan Makanan bagi komunitasnya. Demi mewujudkan hal tersebut, BPOM memerlukan keterlibatan dari berbagai pihak yang terkait.

“Strategi KIE Obat dan Makanan tidak akan berjalan efektif tanpa koordinasi dan kolaborasi yang solid antar unit di lingkungan BPOM, serta antara BPOM dengan stakeholders,” ujar Penny.

“Sinergi pentahelix yang melibatkan unsur Academy, Business, Community, Government, dan Media mutlak diperlukan agar KIE obat dan makanan memberi dampak sesuai yang diharapkan,” tambahnya.

Penny juga menjelaskan bahwa komunikasi, informasi, dan edukasi adalah salah satu kegiatan atau misi yang utama.

“Salah satu yang utama, karena kami ada misi-misi yang lain tentunya ya. Melakukan pengawasan terkait obat dan makanan dari mulai pengembangan, diberikan izin edar, setelah diberi izin edar didistribusi hingga sampai ke konsumen.”

4 dari 4 halaman

Tujuan Akhir KIE

Kepala BPOM Penny K Lukito saat konferensi pers terkait “Pendampingan Produksi Vaksin Zifivax” di PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kawasan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/4/2022). (Dok BPOM RI)

Komunikasi, informasi, dan edukasi juga berkaitan dengan pendampingan pada dunia usaha dengan bimbingan teknisnya. Termasuk juga keberpihakan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“Satu hal juga terkait KIE ini adalah berkaitan dengan merespons hoaks yang ada, penjualan online yang ilegal, kita selalu mengintensifkan kegiatan-kegiatan berkaitan dengan penindakan-penindakan produk-produk ilegal.”

“Tentunya kita yakin bahwa KIE yang kita lakukan memberikan dampak yang paling final, salah satunya perubahan perilaku, saya kira pihak KIE juga selalu melakukan evaluasi terhadap segala kegiatan yang telah dilakukan.”

Tujuan akhir dari KIE adalah perubahan perilaku dan tujuan lebih akhir lagi adalah dengan berubahnya perilaku masyarakat, maka tercipta masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan maju.

Senada dengan hal tersebut, Wiryanta menyampaikan komitmennya untuk siap membantu dan mendukung KIE BPOM.

“Ke depannya, konten-konten KIE yang ada akan kami olah dan diseminasikan kembali melalui jaringan-jaringan Kominfo,” katanya dalam kesempatan yang sama.

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan. (Liputan6.com/Triyasni)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya