Bos Facebook Bilang Meta dan Apple Bersaing Ketat Bangun Metaverse

Bos Facebook Mark Zuckerberg menyebut, perusahaannya yakni Meta akan bersaing ketat dengan Apple dalam hal membangun metaverse masing-masing.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 27 Jul 2022, 19:00 WIB
CEO Facebook Mark Zuckerberg (AP Photo/Paul Sakuma, File)

Liputan6.com, Jakarta - Bos Facebook Mark Zuckerberg percaya, Apple dan Meta tengah dalam kompetisi filosofis yang sangat dalam untuk membangun metaverse. Kedua raksasa tersebut, menurut Zuckerberg, siap bersaing dalam penjualan hardware untuk augmented reality dan virtual reality.

Menurut komentarnya di pertemuan internal yang dilihat The Verge, CEO Meta ini mengatakan pada karyawan pada awal bulan ini, mereka tengah bersaing dengan Apple untuk menentukan "ke arah mana internet harus masuk di dunia metaverse."

Zuckerberg menyebutkan, Meta akan memposisikan diri sebagai alternatif yang lebih terbuka dan murah dibanding Apple. Apple sendiri diperkirakan akan mengumumkan headset AR pertamanya akhir tahun ini.

"Ini adalah kompetisi filosofi dan ide, di mana mereka percaya, dengan melakukan sendiri dan mengintegrasikannya secara erat, mereka membangun pengalaman konsumen yang lebih baik," kata Mark Zuckerberg tentang persaingan dengan Apple.

Ia melanjutkan, Facebook percaya bahwa ada banyak hal yang perlu dilakukan dalam spesialisasi di berbagai perusahaan. "Hal ini memungkinkan ekosistem yang jauh lebih besar agar bisa eksis," kata Zuck.

Perlu diketahui, sejak mengubah nama perusahaan Facebook menjadi Meta, suami Priscilla Chan ini mendorong konsep interoperabilitas untuk metaverse. Interoperabilitas metaverse mengarah pada fase komputasi berikutnya setelah smartphone.

Sekadar informasi, belum lama ini Meta mendirikan Metaverse Open Standards Group dengan Microsoft, Epic Games, dan lainnya. Idenya adalah untuk memacu pembuatan protokol terbuka yang akan memungkinkan orang bergerak melalui dunia 3D dan virtual.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Apple Tak Ikut dalam Group Metaverse Meta dan Microsoft

Demo Builder Bot Meta oleh Mark Zuckerberg (YouTube Meta AI)

Apple absen keluar dari kelompok Metaverse Open Standard Group ini. Menurut Zuckerberg, pendekatan Apple dalam membangun hadware dan software yang dikontrolnya dengan ketat telah bekerja baik untuk iPhone, namun belum begitu jelas untuk ekosistem lain, apakah terbuka atau tertutup.

Sementara, CEO Apple Tim Cook menegaskan niat Apple tentang minat perusahaan pada AR. Meski begitu, Apple belum memberikan informasi atau bocoran, kapan hardware-nya akan diumumkan.

Meta berencana merilis headset serupa pada akhir tahun 2022 ini. Headset VR tersebut diberi kode nama Cambria. Selain itu, Facebook juga akan menyiapkan kacamata AR pertamanya.

Jika VR dan AR benar-benar melejit seperti yang diharapkan Mark Zuckerberg, ia ingin memposisikan Meta sebagai Android yang merupakan pesaing iOS sebagai milik Apple.

Apple dan Meta tidak pernah benar-benar saling berhadapan. Meta diketahui kehilangan miliaran dolar per tahun dalam pendapatan iklan di iOS karena Apple menghadirkan fitur pencegahan pelacakan iklan.

Pernyataan Zuckerberg di atas memperlihatkan bahwa ia mencoba menemukan jalan untuk keluar dari Apple. Pasalnya, kini kedua raksasa teknologi ini akan jadi pesaing untuk satu sama lain di tahun-tahun yang akan datang.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Yakini 1 Miliar Orang Bakal Huni Metaverse

Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta, untuk mencerminkan apa yang CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan t

Masih tentang metaverse, sebelumnya Meta Facebook percaya, satu miliar orang akan berpartisipasi dalam metaverse dalam satu dekade ke depan atau pada 2030. Padahal sampai sejauh ini, konsep metaverse Meta masih terasa samar-samar bagi banyak pihak.

Mengutip Digital Trends, Selasa (28/6/2022), CEO Meta Mark Zuckerberg dalam program siaran CNBC Mad Money bersama presenter Jim Cramer mengatakan, pembelian konten digital di metaverse bakal menghasilan ratusan miliar dolar untuk Meta pada 2030.

Zuckerberg menilai, pembelian tersebut bakal membalikkan defisit dari Reality Lab milik Meta. Sekadar informasi, Meta menggulirkan investasi miliaran dolar AS untuk Reality Lab.

Investasi tersebut dipakai untuk meneliti dan mengembangkan hardware dan software VR dan AR yang mendukung metaverse.

Saat ini, metaverse memang terdengar masih asing, mengingat hanya sebagian kecil dari populasi pengguna Facebook yang memiliki hardware VR dan AR, meski beberapa perangkat dirilis oleh produsen besar.

 

4 dari 4 halaman

Investasi Besar untuk Bangun Metaverse

Mark Zuckerberg, Founder sekaligus CEO Facebook, banyak disalahkan sebagian pihak karena membiarkan penggunanya membagikan tautan berita hoax di Facebook. (Doc: Wired)

Apple dan Google misalnya, masing-masing mengembangkan solusi augmented reality (AR) untuk smartphone. Sementara, Meta mengklaim bahwa metaverse tidak memerlukan perangkat keras khusus untuk mengaksesnya.

Saat ini, komputer atau smartphone modern mana pun yang memiliki kinerja memadai untuk menampilkan konten virtual hanya akan tersedia secara imersif jika pengguna memakai perangkat headset VR atau kacamata AR.

Crammer mengungkap, Meta tidak berencana untuk terus berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur hardware dan software yang mendukung metaverse.

Meta menyadari, pihaknya tidak bisa membangun seluruh metaverse sendiri. Meta membutuhkan inovasi dari para pembuat konten serta daya tarik dari influencer untuk membuat platform ini berkembang seperti Facebook dan Instagram.

Mark Zuckerberg menjelaskan, pedoman Meta adalah untuk selalu membangun layanan yang memenuhi kebutuhan dan mengembangkan platform hingga satu miliar atau lebih pengguna, sebelum mengambil keuntungan dari produknya.

Itu artinya, bagi Meta, 5 atau 10 tahun ke depan mungkin jadi kesempatan langka bagi bisnis dan konsumen untuk memanfaatkan pengalaman metaverse gratis atau berbiaya rendah sebelum Meta mengambil keuntungan.

(Tin/Ysl)

Infografis skandal kebocoran data Facebook

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya