DPC Sebut Geliat Kader PDIP Usung Puan Jadi Capres 2024 Terus Menguat

Dengan adanya dinamika dan menguatnya geliat tersebut, tambahnya, tentu menjadi hal positif bagi Puan Maharani.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mei 2022, 09:52 WIB
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani. (Foto:Dok.DPR Ri)

Liputan6.com, Jakarta - Geliat kader PDI Perjuangan untuk mengusung Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai calon presiden (capres) terus menguat. Hal itu disampaikan Ketua DPC PDIP Bojonegoro Abidin Fikri di Jakarta, Sabtu 28 Mei 2022.

"Saya rutin diskusi langsung dengan kader dan pengurus di bawah. Dorongan dari mereka umumnya adalah kapan kita bisa secara resmi mengampanyekan Mbak Puan sebagai capres," kata Abidin Fikri yang dilansir Antara, Minggu (29/5/2022).

Dinamika yang berkembang, mulai dari pengurus anak ranting, pengurus ranting hingga pengurus anak cabang (PAC), saat ini merasakan wacana tersebut menguatkan soliditas partai di tingkat bawah dan menjadi kebanggaan untuk bisa mengusung kader potensial.

Menurut dia, dinamika pencalonan Puan tersebut tidak bisa dicegah. Namun, kewenangan untuk memutuskan calon berada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, selain juga aspirasi kader di bawah yang berupaya membangun soliditas dan kebanggaan partai tetap seirama.

"Alasan kader yang menyuarakan Mbak Puan capres juga didasari kesadaran bagaimana strategi partai dalam jangka panjang. Mereka punya kesadaran tentang pentingnya kepemimpinan itu dituntun dengan ideologi partai, sehingga melihat Mbak Puan sosok yang tepat untuk diusung," jelas Anggota DPR itu.

Dengan adanya dinamika dan menguatnya geliat tersebut, tambahnya, tentu menjadi hal positif karena kader di bawah punya ruang untuk berdiskusi soal kapasitas dan rekam jejak kinerja Puan Maharani.

"Ini penting agar pengetahuan di masyarakat tentang Mbak Puan semakin luas karena secara kerja-kerja politik dan juga kerja sebagai pejabat publik Mbak Puan sebenarnya banyak menorehkan prestasi. Ini yang PDI Perjuangan melalui kader-kadernya bisa secara masif menyosialisasikan," ujar Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu.

Puan memiliki rekam jejak kinerja dan kepemimpinan yang membuatnya layak untuk diusung di Pilpres 2024, baik dalam jabatan publik di DPR sejak 2009 maupun jabatan eksekutif sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

2 dari 2 halaman

Deklarasi Jauh Jauh Hari

Ketua Harian Relawan Puan Maharani (RPM) Lenny Handayani sepakat dengan wacana agar partai-partai politik mendeklarasikan koalisi dan calon presiden lebih awal. Hal itu agar pemilih tidak seperti membeli kucing dalam karung.

"Perlu nggak sih dari jauh-jauh hari, menurut saya memang sebaiknya dari jauh-jauh hari, tapi kembali lagi ke partai masing-masing," kata Lenny saat dihubungi wartawan, Senin (13/12/2021).

Lenny menuturkan, setiap partai memiliki aturan atau kebijakan masing-masing. Seperti PDIP yang dulu dalam menetapkan capres menunggu sampai detik-detik terakhir.

"Jika untuk melihat kualitas supaya masyarakat tidak membeli kucing dalam karung sebaiknya jauh-jauh hari tapi kembali kebijakan partai masing-masing," tegasnya.

Dia melanjutkan, partai lain mungkin sudah ada yang mendeklarasikan ketua umumnya sebagai capres, namun PDIP belum. Nah, tugas mereka sebagai relawan adalah memberikan informasi, edukasi, dan pengetahuan semuanya tentang Puan Maharani.

"Ketika Ibu Puan ditunjuk jadi capres, maka masyarakat tidak membeli kucing dalam karung karena kami sudah memberikan informasi, berbagai kelebihan Beliau," katanya lagi.

Meski demikian, Lenny berharap PDIP pada akhirnya memutuskan Puan sebagai capres. Karena menurutnya, Ketua DPR tersebut merupakan salah satu kader terbaik partai dan layak menggantikan Presiden Jokowi.

"Kami tidak memaksa partai, Bu Puan nih jadi capres, kami hanya berharap Bu Puan jadi capres dari PDIP," tuturnya.

Sebelumnya, pendiri Cyrus Network, Hasan Nasbi, mengungkap faktor yang dapat mengubah peta dukungan capres yaitu koalisi lebih awal antarpartai politik dan penentuan calon lebih awal.

"Kalau sudah bungkus (kepastian koalisi dan calonnya) saya yakin orang akan melihat oh ini yang sudah punya tiket," ujar Hasan.

Namun elit politik kerap menginginkan calon ditentukan di akhir-akhir. Alasannya karena di akhir makin tinggi harga negonya.

"Padahal publik menginginkan jauh-jauh hari," kata Hasan.

Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya