Jokowi Dinilai Sukses Antisipasi Ancaman Gelombang Ketiga Covid-19

Jokowi dinilai berhasil mengantisipasi ancaman gelombang ketiga penyebaran Covid-19 di Indonesia lewat sejumlah kebijakan strategis.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2022, 18:14 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau vaksinasi COVID-19 massal Tahap I bagi 6.000 Tenaga Kesehatan Wilayah DKI Jakarta di Istora Senayan Jakarta pada Kamis, 4 Februari 2021. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dinilai berhasil mengantisipasi ancaman gelombang ketiga penyebaran Covid-19 di Indonesia lewat sejumlah kebijakan strategis.  

Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya (UB) Miftakhul Cahyati menyampaikan, kebijakan strategis yang diambil Jokowi mampu menciptakan pemulihan yang lebih cepat. Terbukti Indonesia bisa melewati puncak pandemi lebih singkat.

"Satu hal yang paling penting dalam era Presiden Jokowi ini, kita juga harus siap kalau Covid-19 datang lagi. Karena di negara lainnya sudah ada yang melonjak naik," kata Miftakhul dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/8/2022).

Meski begitu, dia mengingatkan, tingkat kewaspadaan terhadap bahaya Covid 19 tak boleh dikendurkan. Perhatian besar mesti difokuskan, sehingga Indonesia dapat terhindar dari munculnya gelombang ketiga pandemi Covid-19.

Terlebih lagi, kata dia, pandemi telah berdampak besar menggoyahkan stabilitas berbagai sektor kehidupan. Karenanya, penanganan pandemi harus terus mendapat perhatian serius.

Miftakhul berharap kehadiran pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun ini dapat menjadi pelajaran berharga. Sehingga dapat digunakan untuk ketahanan kesehatan bangsa di masa depan.

"Kita juga harus mempersiapkan diri kalau ada datang kembali kita bisa manghalaunya. Karena kan sudah punya pengalaman pandemi," ucapnya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

2 dari 2 halaman

Jokowi Tetap Imbau Warga Pakai Masker

Calon penumpang menunggu bus di halte Transjakarta kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (17/5/2022). Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan kebijakan pelonggaran penggunaan masker karena situasi pandemi COVID-19 di Indonesia sudah menunjukkan perbaikan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat untuk terus memakai masker saat beraktivitas di tempat umum. Bukan cuma di dalam ruangan, tapi saat berada di luar ruangan juga harus pakai masker selama pandemi Covid-19.

Hal ini Jokowi sampaikan usai sholat Idul Adha di Masjid Istiqlal Jakarta, pada Minggu, 10 Juli 2022 pagi.

"Saya juga ingin mengingatkan kepada kita semua, Covid-19 masih ada, oleh sebab itu baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan memakai masker adalah masih sebuah keharusan," kata Jokowi.

Penggunaaan masker dengan tepat dan disiplin harus dilakukan terutama pada kota-kota dengan interaksi tinggi.

Hal ini semata-mata guna menekan pencegahan virus SARS-CoV-2 yang mau tak mau masih ada di sekitar kita.

Sikap disiplin dan kehati-hatian ini merupakan upaya bersama agar penularan tidak makin banyak. Apalagi BA.4 dan BA.5 yang sudah mendominasi penularan Covid-19 di RI memiliki karakter mudah menular.

"Kita harus hati-hati, kita harus tetap waspada. Faktanya Covid-19 masih ada." 

"Utamanya varian BA.4 dan BA5 di semua negara. Alhamdulillah kita masih berada di angka-angka yang masih terkendali, negara-negara lain ada yang masih 100 ribu kasus hariannya, itu yang harus kita waspadai," tegasnya. 

Selain protokol kesehatan, ia juga mengingatkan masyarakat yang belum melengkapi vaksinasi untuk segera mendatangi puskesmas atau sentra vaksinasi. Lalu, segera juga mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster.

"Saya masih mengingatkan lagi pemerintah daerah, pemerintah kota, kabupaten dan provinsi serta TNI/Polri untuk terus melakukan vaksinasi booster karena memang ini diperlukan," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya