Diplomat Diusir di AS, Rusia Minta Barat Ingat pada Konvensi Wina

Rusia meminta Barat ingat komitmen pada Konvensi Wina yang membahas isu diplomatik.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 07 Mar 2022, 17:30 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu para pramugari untuk bahas dampak invasi Ukraina. Dok: RT

Liputan6.com, Moskow - Pemerintah Rusia menuntut negara-negara barat untuk mengingat komitmen mereka terkait diplomasi dan relasi kekonsuleran. Hal itu tertuang pada Konvensi Wina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, meminta agar akreditasi dari perwakilan diplomasi Rusia dijaga berdasarkan konvensi tersebut.

"Tentunya, kami menuntut mereka (negara-negara barat) menegaskan komitmen-komitmen dan apa yang paling penting lagi secara tegas mematuhi mereka," ujar Maria Zakharova seperti dikutip media pemerintah Rusia, TASS, Senin (7/3/2022).

Saat ini, diplomat Rusia sedang tersandung masalah di AS. Ada 12 diplomat yang terkena persona non grata.

Sebelumnya, Maria Zakharova sempat meledek media-media barat yang mengabarkan akan ada invasi Rusia. Wanita itu berkata meminta kapan jadwal invasinya.

Sekitar seminggu kemudian, Rusia menyerang Ukraina.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

12 Diplomat Diusir

Presiden AS Joe Biden dalam pertemuan White House Competition Council. Dok: YouTube The White House

Sebanyak 12 diplomat Rusia yang diusir adalah perwakilan di Markas PBB yang berada di New York, Amerika Serikat.

Mereka diminta pergi dari AS pada 7 Maret 2022.

Pihak Kemenlu berkata pengusiran itu menambah parah hubungan bilateral dan pihak AS dinilai provokatif.

Kini, muncul kemungkinan Rusia juga melakukan pengusiran kepada diplomat-diplomat AS atas buntut dari tindakan di New York.

3 dari 3 halaman

Infografis Invasi Rusia:

Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya