Rupiah Diprediksi Melemah, Tertekan Angka Inflasi Global

Nilai tukar rupiah pada Selasa diproyeksikan melemah tertekan kenaikan inflasi global.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Feb 2022, 10:18 WIB
Teller menghitung mata uang Rupiah di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Penguatan Rupiah dipengaruhi aliran masuk modal asing yang cukup besar pada Mei dan Juni 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah pada Selasa diproyeksikan melemah tertekan kenaikan inflasi global.

Rupiah pagi ini bergerak menguat 2 poin atau 0,01 persen ke posisi 14.391 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.393 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini. Faktor yang menjadi penekan rupiah masih sama yaitu kenaikan inflasi global dan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra seperti dikutip dari Antara, Selasa (8/2/2022).

Selain itu faktor penekan bagi rupiah lainnya yaitu tren kenaikan harga minyak mentah yang memberikan dorongan tambahan kenaikan inflasi.

Kemudian penurunan surplus neraca perdagangan Indonesia dan gelombang ketiga COVID-19 di Tanah Air yang memicu pengetatan pembatasan aktivitas ekonomi, juga bisa melemahkan rupiah.

"Di sisi lain, sentimen positif pelaku pasar terhadap aset berisiko terutama pasar saham bisa menjaga pelemahan rupiah tidak terlalu dalam," ujar Ariston.

Menurut Ariston, pelaku pasar masih optimistis terhadap pemulihan ekonomi di tengah pandemi dengan membaiknya pendapatan perusahaan.

"Pertumbuhan PDB Indonesia yang sesuai target juga membantu menumbuhkan kepercayaan pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi yang bisa menahan pelemahan rupiah," ujar Ariston.

 

2 dari 2 halaman

Pertumbuhan Ekonomi

Ilustrasi uang rupiah. (Bola.com/Pixabay)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan IV-2021 tumbuh 1,06 persen (qtq) dan jika bandingkan dengan triwulan IV-2020 tumbuh 5,02 persen (yoy).

Dengan demikian, perekonomian Indonesia secara kumulatif sepanjang 2021 berhasil tumbuh positif mencapai 3,69 persen atau lebih baik dibandingkan 2020 yang mengalami kontraksi 2,07 persen.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke 14.420 per dolar AS dengan potensi support di kisaran 14.380 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya