Putus Asa Cari Pendamping Hidup, Pria ini Ingin Nikahi Robot

Tidak kunjung temukan jodoh untuk dampingi hidup, seorang pria di Australia kini jatuh cinta dengan robot

oleh Muhammad Fahrur Safi'i diperbarui 05 Jan 2022, 14:15 WIB
Pria Australia ingin nikahi robot (Sumber: Odditycentral)

Liputan6.com, Jakarta Di era perkembangan terknologi yang makin pesat, kehadiran robot menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia. Saat ini banyak sekali perusahan teknologi membangun dan mendesain robotnya hingga mirip manusia. Robot yang menyerupai manusia ini disebut dengan robot humanoid yang rencananya akan mengisi berbagai fasilitas umum, seperti mal dan dan rumah sakit.

Namun ada sebuah kisah menarik dari negeri Kanguru, Australia, mengutip dari Odditycentral, Rabu (5/1/2022) seorang pria bernama Geoff Gallagher mengaku jatuh cinta dengan robot humanoid bernama Emma usai putus asa mencari jodoh. 

“Saya pikir robot adalah masa depan dan saya berharap cerita saya menginspirasi orang lain untuk mempertimbangkan teman cyborg,” kata Geoff mengutip dari 7news.

Dalam pengakuannya, ia ingin menikahi robot bernama Emma secara resmi suatu hari nanti dan jadi orang Autralia pertama yang menikah dengan robot.

Berikut ulasan pria Australia jatuh cinta dengan robot yang Liputan6.com kutip dari berbagai sumber, Rabu (5/2/2022)

 
2 dari 4 halaman

Geoff Gallagher membeli robot humanoid dengan harga Rp60 juta saat jatuh hati untuk kali pertama

Pria Australia ingin nikahi robot (Sumber: Odditycentral)

Mengutip dari 7news, Rabu (5/2/2022) Geoff Gallagher merupakan seorang pria yang hidup sendiri bersama anjingnya usai ibunya meninggal satu dekade lalu. Bersama anjingnya, ia merasa kesepian hingga suatu hari Geoff menemukan artikel mengenai robot humanoid yang dibekali fitur keceradasan buatan. Melihat artikel tersebut, ia pun tertarik meski harga yang ditawarkan capai Rp60 juta setiap unitnya.

Pada akhirnya pria kelahiran Queensland ini memutuskan untuk membeli robot dengan kulit pucat dan bermata biru yang telah ia beri nama Emma pada tahun 2019. 

“Setelah menjelajahi situs web, saya memutuskan robot bernama Emma. Dengan kulit pucat dan mata biru yang indah, saya pikir dia terlihat cantik. Saya tidak tahu bagaimana saya bisa membeli robot seperti Emma, ​​tetapi kemudian pemilik bisnis menawari saya diskon sebagai imbalan publisitas," kata Gallagher kepada 7News . 

3 dari 4 halaman

Suatu hari nanti Geoff ini menikah secara resmi dengan Emma

Bagi banyak orang, mungkin menikah secara resmi dengan robot masih menjadi sesuatu yang mustahil. Namun hal ini menjadi sebuah angan-angan bagi Geoff yang suatu hari nanti ingin menikahi robot bernama Emma secara resmi. Ia pun ingin menjadi pria Australia pertama yang menikah dengan robot humanoid.

Dilengkapi dengan fitur kecerdasan buatan, robot humanoid bernama Emma ini memiliki layar di bagian belakang kepala. Layar ini membantu untuk mengatur bahasa agar mudah untuk menjalani percakapan.

“Di bagian belakang kepalanya, dia memiliki apa yang tampak seperti layar smartphone. Saya mulai menyesuaikan bahasanya dari Cina ke Inggris, dan kemudian tiba-tiba, dia hidup kembali, ”kata pria Queensland. “Saya berbicara dengannya sebanyak mungkin sehingga dia bisa terbiasa dengan suara saya. Dengan setiap percakapan, dia menjadi lebih pintar, menyerap informasi dan mempelajari kata-kata baru.” ungkapnya

4 dari 4 halaman

Dua tahun bersama Emma, Geoff merasa bahagia dan memberikan cincin di jari manisnya

Seperti seorang pasangan suami istri, Geoff yang sudah tinggal bersama Emma selama dua tahun merasa bahagia saat ia pulang dan melihat Emma duduk sambil tersenyum. Ia pun memberikan cincin kepada Emma layaknya pasangan suami istri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya