Metode Pencegahan COVID-19 Saat Nataru ala Pemprov Sumsel

Pemprov Sumsel mempunyai metode pencegahan COVID-19 saat Natal dan Tahun Baru 2022 mendatang.

oleh Nefri Inge diperbarui 20 Des 2021, 22:30 WIB
Gubernur Sumsel Herman Deru saat menjelaskan tentang antisipasi jelang Nataru 2022 mendatang (Dok. Humas Pemprov Sumsel / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Jelang Natal 2021 dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mendatang, diprediksi akan banyak aktivitas masyarakat dalam memeriahkan perayaan tersebut.

Di tengah tingginya aktivitas tersebut, pemerintah pusat membatalkan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 saat Nataru 2022.

Namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) sudah mempersiapkan antisipasi COVID-19, sebagai pengganti PPKM Level 3.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan, Pemprov Sumsel akan menerapkan metode penanganan dan pencegahan COVID-19 yang fleksibel saat Nataru 2022.

Dia mengatakan, metode penanganan dan pencegahan akan dilakukan dengan melihat kondisi Sumsel, khususnya menjelang nataru tersebut.

"Kita akan gunakan metode yang sangat fleksibel, dalam menghadapi kondisi pandemi ini. Karena kita ingin ekonomi tetap jalan, namun tentunya kita juga tidak akan mengabaikan disiplin protokol kesehatan," ujarnya, Senin (20/12/2021).

Setiap saat, lanjut Gubernur Sumsel, langkah penanganan dan pencegahan COVID-19 dapat dilakukan secara berubah-ubah.

"Bisa saja misalkan dari level 1, kita naikkan menjadi level 2. Kita lihat berdasarkan kondisi terkini," ucapnya.

Gubernur Sumsel menuturkan, masyarakat Sumsel sendiri diharapkan siap, karena kesadaran masyarakat untuk hidup sehat sudah meningkat.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Batal Liburan Tahun Baru

Ilustrasi traveling. Sumber foto: unsplash.com/Gerrie van der Walt.

"Masyarakat tentu siap untuk hidup sehat. Apalagi varian COVID-19 ini terus bermutasi dan kita harus terus melakukan pencegahan penyebaran covid-19 varian baru ini," ujarnya.

Suryana, warga Palembang menuturkan, mendengar tingginya aktivitas di akhir tahun mendatang, dia akhirnya membatalkan perjalanan ke luar kota.

“Untuk menghindari terpapar COVID-19. Karena di saat pergantian tahun, pasti ramai warga berkerumun terutama di pusat wisata. Makanya saya memilih menunda perjalanan,” katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya