Badan Urusan Logistik (Bulog) terus memacu pembangunan gudang penyimpanan beras. Perum ini berencana membangun 6 unit gudang baru di 2013.
Direktur Utama Bulog, Sutarto Alimoeso, pembangunan gudang baru tahun ini akan difokuskan pada daerah yang berpotensi menerima penyaluran beras miskin (raskin).
"Kami bakal mendirikan 6 unit gudang baru di daerah penyaluran raskin, seperti Sukabumi yang sangat kekurangan gudang penyimpanan beras," ujar dia, Kamis (3/12/2012).
Dia merinci, Bulog telah mendirikan 9 gudang dengan total kapasitas mencapai 12 ribu ton. Gudang tersebut dibangun di beberapa daerah remote atau daerah produksi baru, antara lain Padang Baru (Aceh) 1 unit, Telang (Sumatera Selatan) 3 unit, serta Gedong Dalem (Lampung) 1 unit.
"Adapun gudang lainnya mencakup 1 unit wilayah Banjar (Jawa Barat), Palangkaraya (Kalimantan Tengah) 1 unit, Kasipute (Sulawesi Tenggara) 1 unit, Manggarai Barat (NTT) 1 unit dan Malingping (DKI Banten) sebanyak 1 unit," jelas dia.
Sutarto menambahkan, pembangunan gudang baru itu telah menghabiskan dana sebesar Rp 22,29 miliar.
"Penyerapan investasi untuk mendirikan gudang di wilayah remote tersebut senilai Rp 22,29 miliar. Gudang ini ditujukan demi menambah kemampuan serap. Terutama di daerah-daerah pengadaan," paparnya. (FIK/NUR)
Direktur Utama Bulog, Sutarto Alimoeso, pembangunan gudang baru tahun ini akan difokuskan pada daerah yang berpotensi menerima penyaluran beras miskin (raskin).
"Kami bakal mendirikan 6 unit gudang baru di daerah penyaluran raskin, seperti Sukabumi yang sangat kekurangan gudang penyimpanan beras," ujar dia, Kamis (3/12/2012).
Dia merinci, Bulog telah mendirikan 9 gudang dengan total kapasitas mencapai 12 ribu ton. Gudang tersebut dibangun di beberapa daerah remote atau daerah produksi baru, antara lain Padang Baru (Aceh) 1 unit, Telang (Sumatera Selatan) 3 unit, serta Gedong Dalem (Lampung) 1 unit.
"Adapun gudang lainnya mencakup 1 unit wilayah Banjar (Jawa Barat), Palangkaraya (Kalimantan Tengah) 1 unit, Kasipute (Sulawesi Tenggara) 1 unit, Manggarai Barat (NTT) 1 unit dan Malingping (DKI Banten) sebanyak 1 unit," jelas dia.
Sutarto menambahkan, pembangunan gudang baru itu telah menghabiskan dana sebesar Rp 22,29 miliar.
"Penyerapan investasi untuk mendirikan gudang di wilayah remote tersebut senilai Rp 22,29 miliar. Gudang ini ditujukan demi menambah kemampuan serap. Terutama di daerah-daerah pengadaan," paparnya. (FIK/NUR)
