Gunung Raja Paksi Incar Pendapatan Tumbuh hingga 70 Persen pada 2022

Pada 2021, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) memproyeksikan pendapatan dan laba bersih masing-masing USD 700 juta dan USD 54 juta

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Des 2021, 12:54 WIB
Paparan publik PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP), Jumat (10/12/2021) (Foto: PT Gunung Raja Paksi Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) menargetkan pertumbuhan pendapatan 50-70 persen untuk tahun fiskal 2022. Dengan target pertumbuhan pendapatan itu diharapkan berimbas ke laba bersih.

"Perseroan menargetkan pendapatan 50-70 persen untuk tahun fiskal 2022. Sementara sisi laba perseroan tentu optimis. Peningkatan pendapatan berimbas kenaikan laba bersih lebih besar dari proyeksi 2021 guna memaksimalkan nilai dari pemegang saham," ujar Direktur PT Gunung Raja Paksi Tbk, Harianto saat paparan publik 2021 secara virtual, Jumat (10/12/2021).

Adapun pada 2021, Gunung Raja Paksi memproyeksikan pendapatan dan laba bersih masing-masing USD 700 juta atau sekitar Rp 10,06 triliun (asumsi kurs Rp 14.377 per dolar AS) dan USD 54 juta atau sekitar Rp 776,39 miliar. "Kami sangat optimis mencapai (target-red), didukung pasar domestik yang sudah mulai pulih," kata dia.

Harianto menuturkan, kinerja kuartal III 2021 juga dibayangi situasi pandemi COVID-19. Namun, perseroan optimistis dapat mencapai target 2021.

"Secara garis besar mendapatkan optimisme di pasar juga dapat dilihat dari harga jual produk baja yang alami peningkatkan signifikan tentu hal itu dongkrak top line financial perseroan," kata dia.

Hingga kuartal III 2021, perseroan mencatat laba bersih USD 40 juta dari periode sama tahun sebelumnya rugi USD 15 juta. Hal itu didukung dari pertumbuhan pendapatan tujuh persen menjadi USD 502 juta hingga sembilan bulan pertama 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 467 juta.

Perseroan mencatat laba kotor USD 71 juta hingga kuartal III 2021 atau tumbuh 363 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 15 juta. Marjin laba kotor naik menjadi 14,1 persen hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya 3,3 persen.

Di sisi lain, ebitda perseroan naik 235 persen menjadi USD 88 juta hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 26 juta.

Sementara itu, total liabilitas turun menjadi USD 334,96 juta hingga September 2021 dari Desember 2020 USD 342,46 juta. Ekuitas perseroan naik menjadi USD 731,12 juta dari periode Desember 2020 USD 690,17 juta.

Total aset perseroan naik menjadi USD 1,06 miliar hingga kuartal III 2021 dari Desember 2020 USD 1,03 miliar. Perseroan kantongi kas USD 44,91 juta hingga September 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Volume Produksi dan Penjualan

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Di sisi lain, volume produksi perseroan turun 12,7 persen menjadi 1,07 juta ton hingga September 2021. Demikian juga volume penjualan merosot 26,2 persen menjadi 582 ribu ton dari periode sama tahun sebelumnya 790 ribu ton.

"Terkait kinerja volume produksi dan alami penurunan penjualan kuartal III 2021 secara umum demand secara volume di pasar kami akui hal tersebut belum kembali pro COVID-19.

Adapun profil pelanggan perseroan didominasi segmen distributor yang mencapai 90 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya