RS Belanda Kewalahan Rawat Pasien COVID-19, Militer Dikerahkan Membantu

Ini adalah kedua kalinya militer dikirim untuk membantu di rumah sakit Belanda yang kewalahan merawat pasien COVID-19.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 07 Des 2021, 17:00 WIB
Kewalahan merawat pasien COVID-19, 50 anggota militer dengan latar belakang medis dikerahkan di rumah sakit UMC Utrecht. (UMC Utrecht/situs Web)

Liputan6.com, Den Haag - Pertempuran melawan Virus Corona COVID-19 telah berlangsung lama, dan sekarang Belanda mengerahkan tentara untuk menopang rumah sakit ketika kasus melonjak dan tempat tidur penuh.

Dibantu oleh 50 anggota tentara berlatar belakang medis, RS UMC Utrecht telah membuka unit perawatan kedua yang dapat menampung pasien COVID-19 dari seluruh wilayah.

"Yang kami coba lakukan di sini adalah menambah jumlah tempat tidur perawatan yang kami miliki untuk pasien COVID-19," kata koordinator bantuan militer Belanda Martin van Dijk seperti dikutip dari The Straits Times, Selasa (7/12/2021).

"Dengan itu, militer mencoba mendukung rumah sakit Belanda untuk memastikan bahwa tidak ada rumah sakit yang harus menolak pasien, pada dasarnya," tambahnya.

Ini adalah kedua kalinya militer dikirim untuk membantu di rumah sakit kota di Belanda tengah. Yang pertama dari Oktober tahun lalu hingga Juni tahun ini.

Tapi pertarungan melawan COVID-19 sekarang lebih sulit dari sebelumnya.

Meskipun tingkat vaksinasi tinggi dan pembatasan COVID-19 yang semakin ketat termasuk penutupan semua toko, bar, dan restoran pada pukul 5 sore, kasus telah melonjak ke tingkat rekor lebih dari 20.000 per hari di negara berpenduduk 17 juta orang ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Pemerintah Telah Memperingatkan RS Kewalahan Pasien COVID-19

Seniman jalanan Jim Haan membuat mural di pagar konstruksi markas NL Dutch Post NL di Den Haag, Belanda, Jumat (10/4/2020). Seniman jalanan Belanda membuat mural untuk mendukung mereka yang berjuang selama pandemi virus corona COVID-19. (Koen Van WEEL/ANP/AFP)

Pemerintah Belanda telah memperingatkan bahwa rumah sakit kewalahan, dengan 2.143 pasien COVID-19 di rumah sakit, termasuk 611 dalam perawatan intensif, terhitung 59 persen dari semua tempat tidur ICU, menurut data terbaru.

Hal itu berdampak pada pembatalan operasi yang tidak mendesak di seluruh negeri, bahkan beberapa prosedur yang lebih mendesak ditunda karena pasien COVID-19 memenuhi bangsal.

"Saya sangat bangga berada di sini dan memimpin orang-orang yang membuat perbedaan dengan pasien secara langsung," kata Van Dijk.

Para prajurit berbaur dengan staf rumah sakit di UMC Utrecht, dengan hanya Van Dijk yang mengenakan seragam militer di koridor rumah sakit.

Perawat Bea Schooleman, yang dikirim untuk memperkuat unit itu dua minggu lalu, mengatakan dia sangat senang memiliki tentara di sana.

"Kami bersyukur mereka kembali. Anda pasti sudah mendengar bahwa semakin sulit untuk mendapatkan petugas kesehatan yang cukup, jadi bantuan apa pun diterima," kata Bea Schooleman.

Tapi dia berharap hal-hal di garis depan dalam perang melawan Virus Corona COVID-19 segera membaik.

"Sudah ada vaksinasi, coba patuhi aturan dan jumlahnya masih naik. Sulit," tegas Bea Schooleman.

3 dari 3 halaman

Infografis Varian Baru Omicron Hantui Dunia

Infografis Varian Baru Omicron Hantui Dunia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya