Menkes: Kalau Varian Delta Plus AY.4.2 Masuk Indonesia, InsyaAllah Kekebalan Masih Cukup

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kembali menegaskan, hingga saat ini sub varian Delta Plus AY.4.2 belum ada di Indonesia.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 15 Nov 2021, 17:00 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Liputan6.com, Jakarta - Sub varian Delta Plus AY.4.2 mengancam sejumlah negara. Namun Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kembali menegaskan, hingga saat ini sub varian Delta Plus  AY.4.2 belum ada di Indonesia. 

“Varian baru Delta itu seperti diketahui yaitu B.1.617 sudah memiliki anak yaitu AY 2.3 dan AY 2.4. Keluar lagi cucunya AY 4.2 atau disebut Delta Plus. Di Indonesia sendiri, sudah ada AY 2.3, AY 2.4. Tapi AY 4.2 belum ada,” katanya dalam konferensi pers Menteri terkait Evaluasi PPKM, Senin (15/11/2021).

Menurut Menkes, semua varian Delta, termasuk sub variannya memiliki mutasi genetik COVID-19 yang mirip sehingga ia berharap vaksinasi dapat membentuk kekebalan untuk mencegah kembali masuknya virus ke tubuh.

“Kalau misalnya ada masuk anak-cucunya, InsyaAllah kekebalan (dari vaksinasi) sudah terbentuk masih cukup untuk menanggulangi Pandemi ini,” ujarnya.

Seperti diketahui, varian AY.4.2 disebut merupakan mutasi dari varian Delta B1.167.2 yang bermutasi. Sub varian ini dikenal lebih cepat menyebar dibandingkan pendahulunya. 

Untuk mengantisipasi masuknya sub varian baru ini, Pemerintah tetap mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan memperketat pintu masuk ke Indonesia, khususnya melalui penerbangan internasional. 

2 dari 2 halaman

Infografis Mutasi Virus Corona Lebih Jinak, Bisa Berubah Ganas di Indonesia?

Infografis Mutasi Virus Corona Lebih Jinak, Bisa Berubah Ganas di Indonesia? (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya