Sejarah Penemuan Insulin, Hal Penting di Balik Peringatan Hari Diabetes Sedunia

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menjelaskan terkait awal mula peringatan Hari Diabetes Sedunia.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 15 Nov 2021, 13:00 WIB
Penumpang mengecek gula darah gratis di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (14/11/2021). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Novo Nordisk Indonesia ini, berfokus pada penyakit diabetes untuk memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh tiap tanggal 14 November. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menjelaskan terkait awal mula peringatan Hari Diabetes Sedunia.

Hari Diabetes Sedunia diperingati setiap 14 November karena merujuk pada hari lahir penemu insulin.

“Pada 14 November adalah hari kelahiran Sir Frederick Banting. Dokter ini adalah penemu insulin dan atas dedikasinya, ia mendapatkan penghargaan Nobel,” ujar Dante dalam konferensi pers daring Kementerian Kesehatan, Senin (15/11/2021).

Setelah 100 tahun lalu ditemukan, insulin telah membantu pasien diabetes dan hingga kini keberadaannya masih dibutuhkan. Pasalnya, angka diabetes di dunia seluruh dunia kira-kira 420 hingga 500 juta menurut data resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lanjut Dante.

2 dari 4 halaman

Fenomena Gunung Es

Dante menambahkan, angka 500 juta orang pasien diabetes tersebut bukan angka sebenarnya.

“Tentu 500 juta ini adalah data diabetes yang teridentifikasi, seperti kita tahu di beberapa survei misalnya di Jakarta, yang diketahui diabetes hanya sepertiga dari angka diabetes keseluruhan.”

 Ketika dilakukan survei diabetes pada orang sehat, ternyata 2 per 3-nya tidak diketahui memiliki penyakit diabetes. Artinya, fenomena diabetes seperti fenomena gunung es, di mana yang menderita diabetes sebenarnya jauh lebih banyak dibandingkan yang sudah diketahui, tambahnya.

3 dari 4 halaman

Skrining Diabetes

Melihat fenomena tersebut, Dante menganjurkan masyarakat untuk melakukan skrining diabetes.

“Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita semua untuk melakukan skrining pada pasien-pasien bergejala dan berpotensi diabetes, karena salah satu faktornya adalah faktor genetik dan lingkungan.”

Ia juga membahas, pengobatan diabetes bukan hanya terkait pengobatan gula darah, tapi juga terkait pelayanan diabetes dari hulu ke hilir.

“Dari hulu ada tindakan preventif, promotif, serta surveilans. Ini hanya bisa dikerjakan apabila semua masyarakat ikut memberikan kontribusi.”

Sedangkan di hilir ada proses perawatan. Mengobati diabetes tidak hanya mengobati angka gula darah saja tapi yang paling penting adalah mencegah agar tidak terkena komplikasi dari atas sampai bawah.

“Pasien jangan sampai kena stroke, jantung, jangan sampai harus cuci darah, diamputasi, dan jangan sampai mengalami berbagai macam komplikasi lainnya,” tutupnya.

 

 

4 dari 4 halaman

Infografis 4 Tips Penderita Diabetes Hindari Penularan COVID-19

Infografis 4 Tips Penderita Diabetes Hindari Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya