Respons Pernyataan Sekjen PDIP, Demokrat: Tak Etis Membanding-bandingkan Presiden

Demokrat merespons pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang membandingkan kepemimpinan Presiden Jokowi dengan Presiden SBY.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 24 Okt 2021, 15:42 WIB
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersalaman dengan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang yudhoyono (SBY) usai memukul gong pada Rapimnas Partai Demokrat di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3). (Liputan6.com/Angga yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat angkat bicara merespons pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang membandingkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan, bahwa membandingkan dua presiden adalah hal yang tidak etis.

“Terlalu ini sebenarnya, membanding-bandingkan presiden satu dengan presiden lainnya itu tidak etis. Karena bagaimanapun juga setiap presiden itu memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dan masing-masing presiden memiliki keunggulan dan kelemahan,” kata Syarief kepada wartawan, Minggu (24/10/2021).

Syarif menegaskan pihaknya menghargai semua presiden Indonesia, tidak hanya terhadap SBY. “Partai Demokrat sangat menghargai semua presiden dan mantan-mantan presiden Indonesia,” katanya.

Syarif mengingatkan bahwa tiap pemimpin punya cara kepemimpinan masing-masing dan tidak bisa dibandingkan satu sama lainnya.

“Setiap presiden memiliki gaya masing-masing. Tidak bisa gayanya SBY diminta supaya dilakukan oleh Jokowi atau gayanya Ibu Mega harus diikuti oleh SBY, tidak bisa. Ibu Mega ya Ibu Mega, SBY ya SBY, Jokowi ya Jokowi,” ujarnya.

2 dari 2 halaman

Beri Beasiswa Akademisi yang Bandingkan Kinerja Jokowi dengan SBY

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan siap memberikan beasiswa bagi akademisi yang bisa membandingkan antara kinerja Pemerintahan Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Saya pribadi menawarkan beasiswa bagi mereka yang akan melakukan kajian untuk membandingkan antara kinerja dari Presiden Jokowi dengan Presiden SBY,” katanya

“Sehingga tidak menjadi rumor politik, tidak jadi isu politik, tapi berdasarkan kajian akademis yang bisa dipertanggungjawabkan aspek objektivitasnya,” tambahnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya